REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menyatakan diri siap maju sebagai calon ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014-2019.
"Saat ini saya duduk sebagai wakil ketua DPD RI, dan itu merupakan pengalaman yang bisa saya pakai jika dipercaya para anggota sebagai ketua DPD mendatang," kata wakil ketua DPD RI GKR Hemas saat bincang-bincang dengan wartawan di ruang kerjanya lantai 8 Gedung Nusantara III Senen, Jakarta, Senin (22/9).
Dengan kesiapan Ratu Hemas itu, maka persaingan untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di DPD kian marak. Dengan munculnya senator perempuan asal Kota Gudeg itu, maka yang akan bertarung memperebutkan kursi DPD-RI-1 ada Ketua DPD RI Irman Gusman, anggota DPD terpilih, Osman Sapta Odang (Kalbar), Nono Sampono (Maluku), dan juga politisi senior AM Fatwa.
Ratu Hemas untuk maju dalam pertarungan karena dirinya menginginkan munculnya seorang pemimpin DPD RI dari kaum hawa.
"Kepemimpinan perempuan harus muncul. Apalagi DPD sangat strategis dan daerah perlu sentuhan perempuan," katanya.
Menurut Hemas, dengan munculnya perempuan di kancah perpolitikan nasional, setelah sebelumnya ada Megawati sebagai Presiden RI keempat, maka dirinya berharap bisa mewarnai DPD ke depan. Ratu Hemas sangat berharap dalam pemilihan nanti tidak ada permainan uang (money politic) dari para kandidat ketua DPD.
Ketika ditanya program yang akan dilakukan jika terpilih nanti, dengan lugas istri Sri Sultan Hamengkubuwon X itu menyebut beberapa agenda seperti melanjutkan perjuangan amandemen.
"Sebagai ketua, saya punya banyak agenda ke depan. Salah satunya amandemen agar bisa diwujudkan pada tahapan tahun pertama," katanya.
Kedua, tambah Ratu Hemas, misi ke depan juga banyak agenda khusus untuk menyatukan kesamaan visi. Ratu Hemas juga berjanji akan berupaya membuat DPD bisa mandiri, khususnya dalam penganggarannya agar lebih banyak manfaatnya bagi daerah.
"Tapi yang terpenting DPD harus punya kantor sendiri di daerah masing-masing," katanya.