Senin 22 Sep 2014 00:57 WIB

PDIP: Usulan Kabinet Trisakti Warisan Sukarno

Rep: C73/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua MPR Sidarto Danusubroto (kanan).
Foto: Antara
Ketua MPR Sidarto Danusubroto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Kehormatan Partai PDIP, Sidarto Danusubroto mengusulkan nama kabinet Trisakti karena merupakan warisan dari leluhur bangsa, yaitu Proklamator Sukarno. Menurutnya, falsafah Trisakti sebagai satu sikap politik dari seorang bapak bangsa.

Di mana, di dalamnya mencakup nilai-nilai bahwa negara harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkarakter secara budaya. Karena itu, dia menilai, kabinet Trisakti harus menjadi satu pemicu bagi pemerintahan Jokowi untuk membangun kedaulatan dalam politik, ekonomi dan budaya.

Jika berbicara soal politik, kata dia, negara harus memiliki sikap satu kedaulatan agar tidak takut dengan segala tekanan dari luar. Kemudian, dalam bidang ekonomi, para menteri atau kabinet yang berasal dari kalangan yang berbeda-beda harus mempunyai strategi yang sama. 

Kabinet Jokowi, menurutnya, harus mampu mewujudkan kedaulatan dalam bidang pangan, energi, dan air. Dalam bidang pangan menurutnya, negara masih melakukan impor gula, kedelai, bawang, dan bahkan garam.

"Selama ini, negara masih bergantung pada impor dari luar. Bahkan, 70 persen energi dikuasai asing dan swasta," kata ketua MPR itu kepada Republika, Ahad (21/9).

Dia mengatakan, sekitar dua per tiga dari luas wilayah negara terdiri dari lautan. Hal itu harus ditekankan oleh kabinet Jokowi mendatang, untuk memanfaatkan hasil laut dan tidak melakukan impor. Dalam hal ini, Jokowi dalam visi misinya akan membangun poros maritim, yang luar biasa untuk kecukupan pangan.

Di bidang budaya, kabinet pemerintahan ke depan harus berupaya membangun karakter bangsa. Seperti yang diucapkan Jokowi menurutnya, yaitu bangsa yang memiliki budi pekerti dan etika. Jangan sampai, tuturnya, pengaruh globalisasi membuat masyarakat hanyut dan meninggalkan budaya bangsa sendiri.

Dia mengatakan, karakter yang pancasilais, yang berdasar pada UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Pancasila itu seperti pondasi atau beton untuk bangunan, UUD 1945 tiangnya, NKRI sebagai atap, dan penghuninya adalah Bhinneka Tunggal Ika," lanjutnya.

Oleh karena itu menurut Sidarto, di tengah kondisi negara yang seperti itu perlu secara bertahap membangun strategi dan kinerja seluruh kabinet. Menurutnya, banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh para menteri Jokowi.

"Menteri mendatang harus memiliki track record yang baik, mau mengabdi pada rakyat, dan tidak ada keinginan memperkaya diri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement