REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Transisi Jokowi-JK menggarisi kalangan profesional yang akan menduduki kursi menteri nanti diambil dari kalangan akademisi dan praktisi. Mereka haruslah orang dianggap memiliki kompetensi dan keahlian dalam suatu bidang yang akan digelutinya itu.
Deputi Tim Transisi, Andi Widjayanto mengatakan, siapa orang yang akan mengisinya menjadi kewenangan Jokowi-JK. Sebab, timnya membatasi diri untuk tidak masuk dalam ruang politik tersebut. Namun kalangan profesional itu, bisa dari kalangan akademisi dan praktisi.
"Orangnya pasti yang sudah ahli menangani urusan kementerian itu. Dia sudah lama bergelut dalam bidang tersebut sehingga dinilai kompeten untuk menjabat sebagai menteri," kata Andi, Senin (15/9).
Selain itu, terkait kajian komposisi kabinet yang belum rampung, dia menambahkan, Jokowi-JK akan melakukan pembahasan dengan sejumlah pihak, termaksud parpol. Mereka ingin melakukan pembahasan secara kelembagaan dan politik sehingga belum ada keputusan seperti apa susunannya.
Sebelumnya, Jokowi memaparkan postur kabinet dalam pemerintahannya mendatang. Meski arsitekturnya belum rampung sepenuhnya, namun ia memastikan ada 34 kementerian yang akan membantunya dalam menjalankan pemerintahan.