Ahad 14 Sep 2014 14:51 WIB

Gunung Slamet Tiba-tiba Sangat Tenang

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Bayu Hermawan
Lontaran material pijar terlihat pada kawah Gunung Slamet dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jateng, Sabtu (26/4) pagi.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Lontaran material pijar terlihat pada kawah Gunung Slamet dari Desa Melung, Baturraden, Banyumas, Jateng, Sabtu (26/4) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Setelah sempat membuat cemas warga di empat kabupaten wilayah Jawa Tengah, aktivitas vulkanik Gunung Slamet pda Sabtu (13/9) dan Ahad (14/9), menjadi sangat tenang.

Data dari pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, sepanjang Sabtu (14/9) Maghrib pukul 18.00 hingga Ahad (14/9) pagi, asap putih maupun kelabu sama sekali tidak terlihat mengepul dari puncak. Demikian juga kegempaan, sama sekali tidak terjadi.

''Sepanjang malam, tidak ada letusan sama sekali. Karena itu, juga tidak ada lontaran lava pijar,'' kata koordinator pos pengamatan Gunung Slamet, Sudrajat, Ahad (14/9).

Demikian juga pada Ahad (14/9) sejak pukul 06.00 hingga pukul 12.00, aktivitas kegempaan yang dipantau melalui seismograf, tidak mencatat adanya gempa sama sekali. Hanya terpantau asap putih dengan ketinggian 50 meter dari puncak.

Ihwal aktivitas Gunung Slamet yang tiba-tiba menjadi tenang ini, Sudrajat mengaku tidak bisa mengungkapkan secara pasti ada yang menjadi penyebabnya.

''Semoga saja aktivitas yang cenderung turun ini mengindikasikan gunung slamet sudah melewati masa-masa aktivitas yang tinggi dan akan kembali ke masa yang landai,'' ujarnya.

Meski demikian dia menegaskan, status Slamet masih tetap Siaga atau level III. Namun tidak tertutup kemungkinan status diturunkan, kalau kondisi landai ini berlangsung selama beberapa waktu ke depan.

"Kita akan terus melakukan pemantauan. Kalau selama beberapa hari ke depan begini terus, tentu PVMBG akan menurunkan statusnya," katanya.

Seperti diketahui, aktivitas Vulkanik Gunung Slamet, sepanjang pekan lalu sempat membuat cemas warga yang tinggal di lereng dan kaki gunung. Terutama pada Kamis (11/9), karena dentuman dan suara gemuruh dari puncak gunung terdengar sangat keras dan sangat sering.

Selain itu, lontaran lava pijar da sinar api yang muncul terdeteksi sangat tinggi, diiringi aktivitas kegempaan yang tanpa henti. Namun setelah itu aktivitas mulai menurun, bahkan pada Sabtu dan Ahad ini, aktivitas Slamet sepertu terhenti sama sekali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement