Ahad 14 Sep 2014 13:14 WIB

Polisi Terus Buru Tahanan Polsek Pondok Gede yang Kabur

Rep: C82/ Red: Erdy Nasrul
Gubernur Banten Non aktif dan juga terdakwa kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Atut Chosiyah berada didalam mobil tahanan usai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (1/9).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gubernur Banten Non aktif dan juga terdakwa kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Atut Chosiyah berada didalam mobil tahanan usai menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (1/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Polisi masih terus memburu enam orang tahanan rutan Polsek Pondok Gede yang melarikan diri, Jumat (12/9) lalu.

"Hingga saat ini, kami masih terus mencari enam tahanan tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, Ahad (14/9).

Selain itu, Rikwanto mengatakan, polisi juga masih mencari adanya kemungkinan bantuan dari pihak luar dalam kasus tersebut. Saat ini, satu buah gergaji besi masih diamankan Polsek Pondok Gede sebagai barang bukti.

Seperti diberitakan Republika sebelumnya, enam orang yang baru menjadi tahanan rutan Polsek Pondok Gede selama 20 hari, melarikan diri melalui ventilasi kamar mandi, Jumat (12/9) lalu.

Rikwanto menyebutkan, keenam tahanan tersebut terdiri dari lima orang dengan kasus narkoba dan satu orang kasus pencurian motor.

Keenam orang tersebut yaitu Edi Saputra alias Aceh bin Ibrahim, Fitri alias Petruk bin Tohir, Pandiaman Situmorang, Alindra Al Indra bin Alex Syam Pribadi, Andi Ali bin Katel bin Jufri, dan Arief Setiawan bin Taufik (kasus curanmor).

Polisi pun sudah merilis foto keenam tahanan. Diharapkan masyarakat yang memiliki informasi atau pernah melihat para tahanan tersebut dapat melapor ke Polres Bekasi Kota atau ke Polsek Pondok Gede.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement