Sabtu 13 Sep 2014 13:15 WIB

PDIP Ngotot Ingin Pilkada Langsung

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pendukung Indonesia dari Partai Presiden Megawati Soekarnoputri PDI Perjuangan (PDIP) gemuruh untuknya di bawah banteng, lambang partainya, selama dia satu-satunya reli Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu 28 Maret 2004.
Pendukung Indonesia dari Partai Presiden Megawati Soekarnoputri PDI Perjuangan (PDIP) gemuruh untuknya di bawah banteng, lambang partainya, selama dia satu-satunya reli Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu 28 Maret 2004.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Panja Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dari PDIP Rahadi  Zakaria mengatakan, PDIP tetap meminta agar pilkada dilakukan secara langsung oleh rakyat, bukan oleh anggota DPRD. Indonesia, ujar Rahadi, seharusnya merasa bangga karena sistem demokrasinya lebih maju dari pada Singapura dan Cina.

"Memang di Cina tidak ada demokrasi, meskipun rakyatnya kenyang tapi mereka tidak  bahagia, mereka terkungkung kebebasannya untuk bersuara,"ujar dia di Jakarta, Sabtu, (13/9). Dalam pemilihan gubernur, walikota, bupati, maupun kepala daerah lainnya, kata Rahadi, PDIP menolak diwakilkan oleh DPRD pemilihannya.

Indonesia, tutur dia sudah menggunakan demokrasi langsung, termasuk dalam pemilihan kepada desa. Sepatutnya ditingkatkan sistemnya bukan malah dimundurkan kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement