REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan memperkirakan arsitektur kabinet Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak akan berbeda dengan kabinet pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jumlah kementerian tidak akan jauh berbeda dengan saat ini.
"Arah arsitektur kabinet Bapak Jokowi ke depan gelagatnya mengerucut pada jumlah menteri yang tidak jauh berbeda dengan saat ini," kata Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo dalam pesan singkat kepada Republika Online (ROL), Jum'at (12/9).
Jumlah kementerian tidak mengalami banyak perubahan demi mewujudkan efektifitas kinerja pemerintahan. Menurut Tjahjo hal ini sejalan dengan amanat konstitusi bahwa menteri merupakan pelaksana tugas pemerintahan sehari-hari. "Konstitusi sendiri sangat jelas mengatakan bahwa menteri merupakan pemerintahan dalam pengertian sehari-hari," ujarnya.
Tjahjo mengatakan yang terpenting sekarang adalah memastikan postur kementerian benar-benar bisa melaksanakan fungsi dasar negara dan tumpang tindih kewenangan. "Sebagai contoh, fungsi penelitian, pemberantasan kemiskinan banyak terdistribusi ke banyak kementerian. Akibatnya menjadi tidak fokus," katanya.
PDI Perjuangan percaya Jokowi-JK akan mewujudkan kabinet yang menguatkan sistem presidensial efektif dan efisien dalma pengambilan keputusan. Selain itu Jokowi-JK juga akan membentuk kabinet yang diisi orang-orang bersih serta profesional.
"Dan kabinet kerja siap 24 jam mendengar dan memperjuangkan aspirasi rakyat sederhana sebagai pembantu presiden," ujar Tjahjo.