REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Prof Asep Warlan Yusuf menilai keberadaan sejumlah polling, termasuk berbagai usulan masyarakat terkait siapa yang layak menjadi menteri pada pemerintahan Jokowi-JK mendatang merupakan hal yang positif.
Hal itu, kata dia, akan memungkinkan Jokowi memiliki banyak pilihan sebelum memutuskan figur-figur yang akan menjadi menteri. ''Karena itu merupakan hak prerogatif Presiden," ujar Prof Asep, Kamis (11/9).
Dari sejumlah nama yang diusulkan, papar Prof Asep, Jokowi harus melihat rekam jejak, kapasitas, dan integritas sang calon, bukan berdasarkan popularitas karena sering tampil di media.
"Jangan dipilih hanya karena dia terkenal. Kita tidak percaya itu. Bisa saja dia tidak terkenal, tapi punya kapasitas dan integritas. Meskipun nanti harus ada penjelasan dari Jokowi kenapa dia dipilih,"
Guru Besar Universitas Parahyangan Bandung ini mengingatkan agar jangan sampai orang-orang yang tak jelas yang dipilih sebagai menteri. Diakuinya, Jokowi sudah menetapkan empat kriteri yang akan menjadi menteri.
Keempat kriteria itu adalah berkomitmen pada visi-misi Jokowi-JK, bisa kerja sama, kabinet kerja, dan bukan karena mendukung Jokowi-JK pada pilpres kemarin. "Empat kriteria yang disampaikan Jokowi ini sangat penting," tuturnya.
Saat ini, terdapat beberapa polling yang disebut-sebut berasal dari relawan Jokowi-JK yang memunculkan calon-calon menteri. Seperti Kabinet Alternatif Usulan Rakyat (KAUR), Kabinet Rakyat, dan Kabinet Indonesia Hebat.
Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans), Saiful Haq menilai, dengan melibatkan masyarakat akan menarik partisipasi publik pada penyusunan anggota kabinet.
Makanya, selain nama-nama lama yang memang sudah cukup lama diproyeksikan akan menduduki kursi menteri, ada juga nama-nama baru yang tak pernah terdengar sebelumnya, seperti Direktur Utama PT. Gendhis Multi Manis Kamajaya.
Bahkan, bos pabrik gula yang memberdayakan petani tebu ini paling dijagokan menjadi Menteri Pertanian mengalahkan Ketua Harian HKTI Sutrisno Iwantono dan ekonom Iman Sugema versi Kabinet Indonesia Hebat.
“Kemunculan nama-nama baru ini menjadi penting dilihat, terutama di tengah komitmen Jokowi untuk menyusun kabinet yang profesional, bersih dan dapat bekerja optimal untuk bangsa," tutur Saiful Haq.