REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Riau Annas Maamun mengaku telah diperas oleh WW, perempuan yang melaporkannya ke Bareskrim Polri terkait dugaan kasus pelecehan seksual.
Annas menjelaskan kejadian tersebut berawal dari kedatangan WW ke rumah keduanya, yang selalu digunakan untuk urusan partai. Setelah satu jam kepulangannya, WW mengirimkan pesan singkat kepada Annas.
"Dia bilang, banyak wartawan dan LSM di luar. Kemudian dia minta uang satu miliar untuk membereskan masalah itu. Dari sana saya udah curiga," ujarnya dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9).
Annas melanjutkan, sebelumnya ia juga sudah curiga dengan WW karena selalu meminta untuk diajak berlibur ke Jakarta. Ia menegaskan tidak pernah berbuat seperti yang dilaporkan WW. Jika memang terbukti bersalah, Annas mengaku siap diberhentikan dari jabatannya sebagai gubernur.
"Saya akan patuhi hukum. Saya dan istri sudah siap," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur Riau Annas Maamun melaporkan balik WW ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri. Didampingi oleh kedua pengacaranya, Evanora dan Eritha Indah Fauziyane, Annas mengadukan WW dengan lima pasal.
"Yang pertama, dugaan pencemaran nama baik, kedua, memfitnah, ketiga, memberikan keterangan palsu, kemudian menyebarkan berita bohong, dan selanjutnya melakukan pemerasan," kata Evanora dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Hotel Sultan, seusai melapor.
Pihak Annas berharap penyidik akan segera menyelidiki WW dan memroses secara hukum. "Kami berharap dilakukan penangkapan dan diproses secara hukum. Karena tidak sesuai fakta dan menimbulkan keresahan di masyarakat Riau," ujarnya.