REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Jakarta Selatan memetakan beberapa titik rawan yang berpotensi terjadi tawuran antarpelajar pascatawuran di Kebayoran Baru pada Senin (8/9).
"Kami bekerja sama dengan Polres Jakarta Timur untuk memetakan titik rawan dan mendeteksi adanya aktivitas pelajar di kawasan tersebut sebagai upaya preventif tawuran pelajar," kata Wakapolres Jakarta Selatan Musa Tampubolon di Jakarta, Selasa.
Titik rawan di Jakarta selatan, antara lain Terminal Blok M, Mayestik, Kebayoran Baru, Bulungan, dan sekitar lokasi tempat kejadian perkara, yakni SMKN Penerbangan 29 Jakarta. Sementara itu, titik rawan di Jakarta Timur adalah di Jalan Raya Bogor dan Garuda.
Polres Jakarta Selatan juga terus berkoordinasi dengan Polres Jakarta Timur untuk menyapu jalan (sweeping) pada titik rawan tersebut.
"Pola patroli akan kami ubah. Sebulan ini kami berpatroli dengan mobil preman dengan satu unit kecil kepolisian yang terdiri atas reserse, intel dan binmas," kata Kepala Satuan Pembina Masyarakat Dri Hastuti.
Selain itu, kepolisian berharap masyarakat setempat aktif untuk melaporkan segala aktivitas yang mencurigakan.
Siswa juga sebaiknya tidak perlu takut untuk memberi tahu pihak kepolisian jika ada pemaksaan, pengancaman dan intimidasi dari alumni yang memengaruhi untuk terlibat tawuran.
Laporan dengan informasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, seperti nama atau identitas pelaku akan diteliti lebih lanjut oleh kepolisian setempat.
"Informasi sekecil apa pun dapat disampaikan baik mendatangi kantor (polisi) terdekat atau call center kepolisian dengan nomor 110," jelas Dri.