REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkot Sukabumi akan menjadikan olahraga seni bela diri silat, boles (bola leungeun seuneu) atau bola tangan api sebagai ikon daerah. Pasalnya, selama ini kesenian tersebut telah menjadi ciri khas seni tradisional Kota Sukabumi.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengatakan, kebijakan untuk menjadikan boles sebagai ikon Kota Sukabumi akan dituangkan dalam surat keputusan (SK) Wali Kota. Di mana, selain boles ada satu kesenian lainnya yang akan ditetapkan sebagai ikon yakni ngageulis (Ngagotong Lisung-red).
"Sebelum SK diterbitkan, akan dikaji lebih dahulu tentang kelayakannya oleh instansi terkait,’’ ujar Muraz.
Namun, keberadaan seni tradisional tersebut sangat positif bagi daerah. Terlebih, selama ini kesenian tersebut sering dipentaskan dalam berbagai ajang baik di Sukabumi maupun luar daerah.
Muraz mengatakan, penetapan seni daerah sebagai ikon penting dalam upaya melestarikan eksistensi seni tradisional tersebut. Nantinya, seni tradisional tersebut dapat menjadi salah satu daya tarik bagi para wisatawan untuk senantiasa berkunjung ke Kota Sukabumi.
Kondisi ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Selain menerbitkan SK, terang Muraz, pemkot juga akan mengirim surat kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Di dalam surat tersebut berisi informasi bahwa seni tradisional bela diri silat, boles, dan ngageulis merupakan ikon seni Kota Sukabumi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad mengatakan, seni tradisional Boles dan Ngageulis bisa dimasukan ke dalam kurikulum di sekolah. Sehingga para pelajar dapat mengenal kesenian yang menjadi ciri khas daerahnya.