REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) berbasis insinerator di wilayah Gede Bage, yang tak jauh dari lokasi Stadion Persib, terus mendapat penolakan dari aktivis lingkungan serta masyarakat Kota Bandung.
Sampai-sampai warga yang tinggal berdekatan dengan titik lokasi akan dibangunnya teknologi insenarator nekad akan bedol desa jika rencana pembangunan tak bisa dihentikan.
Ketua Forum RW Rancanumpang, Ramram M Ramadani, mengatakan sejak 2006 terus berjuang mempertahankan lingkungan masyarakatnya agar tetap aman dari ancaman polusi membahayakan, yang akan ditimbulkan dari teknologi insenerator nantinya. Ia dan juga masyarakatnya sepakat untuk bedol desa, jika pemerintah tidak juga mendengarkan aspirasinya.
“Kita tetap menolak, dulu kita terus diombang-ambing tidak jelas. Masyarakat pernah punya usul bedol desa, pindah lokasi pemukiman, saya masih berani mempertahankan warga saya yang semuanya menolak“, kata Ramram dengan yakin saat ditemui di kediamannya.
Dirinya menuding teknologi insenerator hanya merugikan uang negara dan lingkungan saja, terutama lingkungan daerah Kota Bandung yang disebut sebagai daerah cekungan. Ia khawatir ekosistem lingkungan serta kesehatan masyarakatnya akan terancam.
“Mereka khawatir ada polusi udara, ekosistem rusak, masalah air dan perkembangan di sini, karena nanti kan itu akan menimbulkan polusi yang berbahaya”, kata Ramram khawatir.