REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKA RAYA -- Dinas Energi dan Pertambangan Kalimantan Tengah menyebutkan dari sebanyak 632.505 rumah tangga di provinsi itu hanya 409.016 RT yang telah dialiri listrik.
Kepala Distamben Kalteng, Syahrin Tarigan mengatakan dari jumlah itu, 353.599 rumah dialiri listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan 38.957 berasal dari non PLN.
Untuk mengatasi 223.489 RT yang belum berlistrik di Kalteng, Gubernur Teras Narang telah menggagas program Kalteng Tarang atau terang. Melalui Program tersebut tahun 2017 Kalteng harus telah dialiri listrik.
Di Kota Palangka Raya ada 338 RT belum dialiri listrik, di Kabupaten Barito Timur 2.916 RT, Barito Selatan 6.433 RT, Murung Raya 4.699 RT, Sukamara 2.310 RT, Pulang Pisau 8.449 RT dan Barito Utara 18.390 RT.
Kemudian di Kotawaringin Timur 39.535 RT Kapuas 36.674, Kotawaringin Barat 36.492 RT, Katingan 19.214 RT, Gunung Mas 11.505 RT, Lamandau 13.606 RT dan Seruyan 22.955RT.
"Seluruh RT yang belum dialiri listrik tersebut menurut program Kalteng Tarang ditargetkan 2017 sudah terpasang. Memang untuk mewujudkan itu dibutuhkan dana Rp9 trilliun," kata Syahrin saat rapat kerja percepatan pembangunan listrik, Palangka Raya, Jumat (5/9).
Dia mengatakan mewujudkan Kalteng Tarang hingga tahun 2017 dibutuhkan rencana aksi dengan anggaran total Rp 9 triliun disediakan APBN secara multi year Rp4 triliun, swasta Rp 55 miliar dan PT PLN Rp 7,055 triliun.
"Jadi, kekurangan dana yang masih dibutuhkan Rp1,94 triliun. Ini yang sedang diupayakan Pemprov Kalteng agar semua masyarakat Kalteng menikmati listrik," kata Syahrin.