Jumat 05 Sep 2014 07:11 WIB

Kekurangan Ruang Kelas, Siswa Belajar di Gudang dan Pelataran

Rep: Lilis Handayani/ Red: Julkifli Marbun
Seorang guru SD sedang mengajar di kelas/ilustrasi
Seorang guru SD sedang mengajar di kelas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU –- Kondisi belajar mengajar di SDN Klampok, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, sungguh memprihatinkan. Bangunan sekolah tersebut selama bertahun-tahun mengalami kerusakan parah dan kekurangan ruang kelas.

 

Berdasarkan pantauan, sekolah yang memiliki 134 siswa tersebut hanya memiliki dua ruang kelas dan satu ruangan guru. Untuk menampung para siswa, ruang kelas yang ada terpaksa digunakan secara bersamaan.

 

Satu ruang kelas digunakan untuk siswa kelas dua dan enam. Sedangkan satu ruang kelas lainnya, digunakan bersama siswa kelas empat dan lima. Para siswa yang berbeda tingkatan itu belajar dalam satu ruangan tanpa sekat yang memadai. Akibatnya, proses belajar mengajar jadi tidak bisa maksimal.

 

Selain itu, untuk siswa kelas tiga, terpaksa menggunakan sebuah gudang kosong yang berada di pojok bangunan perumahan guru yang tak terpakai. Gudang yang tak layak itupun disulap menjadi ruang kelas.

 

Sedangkan siswa kelas satu, malah terpaksa belajar di teras kelas. Mereka belajar secara lesehan, tanpa menggunakan meja dan kursi. Jika kondisi cuaca tak panas, proses belajar mengajar terkadang dilakukan di halaman sekolah. Namun jika hujan turun, para siswa dimasukkan ke dalam kelas yang ada dan digabung dengan kakak-kakak kelas mereka.

 

"Tidak bisa konsentrasi belajarnya. Ingin punya ruang kelas sendiri yang bagus," tutur seorang siswa, Kuneni.

 

Tak hanya kekurangan ruang kelas, bangunan sekolah yang ada pun sudah mengalami kerusakan yang parah. Tembok kelas sudah banyak yang terkelupas dan retak-retak. Bagian atap pun ada yang berlubang. Sedangkan kaca sudah ada yang pecah dan ditutup sementara dnegan menggunakan papan tripleks.

 

Wakil Kepala Sekolah, Sujadri, mengatakan, kondisi tersebut memang sudah berlangsung sejak enam tahun terakhir. Pihaknya pun sudah mengajukan permohonan bantuan perbaikan dan penambahan ruang kelas baru.

 

Terpisah, Pelaksana Seksi Sarana Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Agung Maulana, membenarkan kondisi yang terjadi di SDN Klampok. Dia menyatakan, sekolah tersebut akan mendapat bantuan pembangunan dua ruang kelas baru (RKB).

 

"Besok (Jumat) (anggarannya) cair," tutur Agung, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (4/9).

 

Agung mengakui, kekurangan ruang kelas tak hanya terjadi di SDN Klampok. Dia mengatakan, banyak sekolah lain di Kabupaten Indramayu yang juga kekurangan ruang kelas. Namun, dia mengatakan, belum memiliki data yang lengkap secara keseluruhan mengenai hal tersebut.

 

"Data (kekurangan ruang kelas) dari masing-masing UPTD. Kalau UPTD tidak mengusulkan, kami tidak tahu," terang Agung.

 

Menurut Agung,  pada tahun ini, bantuan pembangunan RKB dari Pemerintah Pusat hanya 13 RKB. Selanjutnya, ada bantuan dari DAK (dana alokasi khusus) sebantak 36 RKB, yang dua di antaranya akan dialokasikan untuk SDN Klampok.

 

Bupati Indramayu, Anna Sophanah, saat dimintai komentarnya, mengaku belum mengetahui masalah tersebut. Dia pun berjanji akan segera datang ke lokasi untuk melihat kondisi yang sebenarnya.

 

"Saya akan kesana," tegas Anna.

 

Anna pun prihatin dengan kondisi tersebut. Apalagi, selama ini banyak sekolah yang justru digabung karena ruang kelas yang ada lebih banyak dibandingkan jumlah siswanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement