REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menggandeng sebuah lembaga swasta asal Belanda untuk membangun proyek air bersih di kawasan pantai utara (Pantura).
"Kami sudah menandatangani kerja sama proyek itu agar nantinya dapat berfungsi mencegah banjir serta menampung air," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Kamis (4/9).
Dia mengatakan pihak perusahaan Belanda itu akan membangun sejumlah tandon yang berfungsi menampung air terutama di kawasan rawan banjir di Kabupaten Tangerang.
Namun lokasi rawan banjir itu terdapat di Pakuhaji, Kresek, Pasar Kemis, Teluknaga serta Kecamatan Tigaraksa karena meluapnya air sungai setempat.
Menurut Zaki bahwa tandon air itu sangat diperlukan karena berfungsi sebagai sumber air baku untuk dimanfaatkan bagi kebutuhan PDAM Tirta Kerta Raharja milik Pemkab Tangerang.
Pihaknya memilih perusahaan asal Belanda karena berbagai pertimbangan, di antaranya mereka ahli dan telah teruji masalah mengatasi air bersih dan persoalan banjir.
Selama ini pada beberapa kecamatan tersebut terjadi krisis air, bila musim hujan terjadi banjir dan saat kemarau mengalami kekeringan, maka petani setempat terpaksa memompa air sungai untuk menyirami tanaman.
Bila musim hujan, katanya, air yang melimpah itu masuk ke tandon air dan ketika kemarau dapat digunakan berbagai keperluan warga terutama sumber baku PDAM.
Proyek pembangunan tandon air itu salah satu Rencana Induk Pembangunan Jangka Menengah Pemkab Tangerang 2013-2018 dengan tujuan mengurangi banjir dan penyediaan air bersih di Pantura.
Untuk langkah pertama dalam kerja sama itu dengan membangun tandon air di Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa karena setiap tahun terjadi luapan Sungai Cimanceuri dan merendam ribuan rumah warga.