REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Lebaran haji tinggal sebulan lagi. Namun, pengaruhnya terhadap kenaikan harga sapi dan kambing di Bali mulai terasa. Untuk harga sapi dengan berat antara 200-225 kilogram misalnya, sudah mencapai Rp 14 juta, sedangkan harga kambing kurban dengan berat antara 23-26 kilogram berkisar antara Rp 1,5 juta-Rp 1,6 juta.
"Itu masih harga di peternak, tapi kalau harga di tingkat pedagang hewan kurban, bisa naik lagi mencapai Rp 1,8-Rp 2 juta," kata Syaiful Anam, pedagang kambing asal Kabupaten Jembrana, Bali kepada ROL di Denpasar, Kamis (4/9).
Syaiful mengatakan, permintaan kambing kurban dari para pengurus atau takmir masjid mulai meningkat, bahkan ada yang sudah memberikan panjer atau uang muka sampai 50 persen. Biasanya kata Syaiful, kambing kurban baru akan dikirim ke Denpasar sekitar sepekan sebelum lebaran haji.
Dikatakannya, kenaikan harga kambing kurban senantiasa terjadi setiap menjelang Idul Adha. Antara 10-15 tahun lalu, setelah harga kambing naik menjelang Lebaran Haji, harga kambing turun lagi setelah pelaksanaan Idul Qurban berakhir. Hal itu kata Syaiful, sesuai dengan hukum pasar, dimana meningkatnya permintaan kambing saat untuk kurban, dimanfaatkan peternak untuk menaikkan harga.
"Tapi belakangan ini, setelah harga kambing naik menjelang Lebaran Haji, harganya tidak turun lagi dan akan naik lagi saat lebaran berikutnya. Ini memang hal yang aneh," Syaiful.
Hal senada dikemukakan pedagang kambing lainnya, Hisyam. Pedagang kambing asal Banyuwangi itu mengatakan, dia kerap melayani pesanan kambing kurban dan dia mengakui kalau harga kambing terus naik dan kalau terjadi penurunan, tidak sebanding dengan kenaikannya.
Sementara itu, peternak kambing, Dewa Suarjaya asal Batu Agung, Negara Bali mengatakan, kenaikan harga kambing kurban bukan hanya karena datangnya Idul Adha saja. Tetapi kata Dewa, harga beli bibit ternak kambing dan biaya pemerliharaannya yang juga naik. "Harga-harga di luar kan semuany naik, masakan harga kambing tidak boleh naik," katanya.
Pedagang daging sapi di Denpasar, Umar Makawi menyebutkan, setiap tahun harga sapi untuk kurban selalu naik, walau pun harga daging di pasaran masih bertengger sekitar Rp 90.000 per kilogram. Lebih-lebih katanya, daging impor sudah mulai masuk ke Bali. Namun kata dia, kenaikan harga sapi lokal saat Idul Adha, lebih banyak terkait dengan pesanan untuk kurban.
"Peternak mengambil kesempatan menaikkan harga saat mement Idul Adha," katanya.