Selasa 02 Sep 2014 20:57 WIB

SBY Ingin Bernegosiasi dengan Jokowi-JK?

Rep: c83/ Red: Mansyur Faqih
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berbicara kepada media usai rapat tertutup di Rumah Transisi, Jakarta, Kamis (28/8). (Republika/ Tahta Aidilla)
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berbicara kepada media usai rapat tertutup di Rumah Transisi, Jakarta, Kamis (28/8). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan dengan tim Koalisi Merah Putih di Cikeas dianggap sebagai tanda kalau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang melakukan upaya negoisasi tidak langsung dengan tim Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). 

Namun, pertemuan tersebut juga disebut menunjukan SBY sedang berusaha untuk mengayomi suasana politik yang ada saat ini. 

"SBY sedang memainkan kartu negoisasi supaya bisa masuk koalisi Jokowi-JK dengan cara menunjukkan Koalisi Merah Putih jika dikumpulkan tidak main-main jumlah dan kekuatannya," ujar Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari saat dihubungi Republika, Selasa (2/9).

Walau pun bisa ditafsirkan sebagai kartu negoisasi, katanya, SBY juga menunjukan sinyal kepada Prabowo Subianto dan tim Koalisi Merah Putih lainnya. Yaitu ia tidak mampu mengontrol sepenuhnya jika ada Koalisi Merah Putih yang pindah ke Jokowi-JK. 

Misalnya, seperti PPP dan PAN yang mulai menunjukan tanda-tanda bergabung dengan Jokowi-JK.

"Intinya, bahwa mereka ingin memberi tanda kepada tim Jokowi-JK tentang keberadaan Koalisi Merah Putih. Sekaligus minta dipertimbangkan dan diajaklah. 'Jika kita kumpul-kumpul, lu bakal repotlah'. Kira-kira itu pesan yang ingin disampaikan SBY," paparnya.

Namun, Qodari mengaku tak bisa menilai makna ketidakhadiran Prabowo dalam pertemuan di Cikeas tersebut. Bisa saja itu diartikan sebagai bentuk kekecewaan Prabowo kepada SBY atau tim Koalisi Merah Putih lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement