REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi III Bambang Soesatyo meluncurkan buku berjudul 'Indonesia Gawat Darurat'. Dalam buku tersebut, Bambang mengritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhotono (SBY) yang dinilainya banyak kekurangan di berbagai bidang.
Buku setebal 1.000 halaman ini sebagai catatan dari pemerintahan SBY-Boediono selama lima tahun kepemimpinan keduanya. Dalam waktu yang bersamaan, pria yang biasa disapa Bamsoet ini duduk di Komisi III DPR RI. "Buku ini berisi catatan bagi pemerintahan SBY selama saya menjadi anggota DPR," katanya dalam launching buku di Jakarta, Ahad (31/8).
Dalam buku tersebut, anggota dewan yang selalu 'keras' dalam berbicara terkait kasus Century ini menggarisbawahi sembilan poin penting yang dianggapnya tidak tuntas dalam kepemimpinan SBY. Menurutnya, catatan tersebut juga sekaligus sebagai pekerjaan rumah bagi pemerintahan yang baru, Jokowi-Jusuf Kalla.
Kesembilan poin yang dituangkan dalam buku itu adalah Darurat Kepemimpinan, Darurat Bailout Century, Darurat BBM, Darurat Pangan, Darurat Ekonomi, Darurat Pemerintahan, Darurat Narkoba, Darurat Korupsi dan Darurat Hukum dan Keamanan.
Bamsoet mengatakan, poin pokok dari masalah-masalah yang terjadi adalah akibat dari lemahnya kepemimpinan yang ada. Menurutnya, semua itu tidak akan terjadi jika pemimpin mampu bertindak tegas dan berani untuk mengambil resiko dalam menjalankan pemerintahan.