REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Penasehat Partai Gerindra, Martin Hutabarat mengatakan tidak ingin menanggapi rencana presiden terpilih Jokowi yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada masa pemerintahannya nanti.
Pasalnya, saat ini pemerintahan masih dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Ngapain kawan (itu) ditanggapi. Nanti sesudah tanggal 20 Oktober (pelantikan presiden) saja. Presidennya kan masih SBY,” ujar Martin Hutabarat kepada Republika via telepon, Sabtu (30/8).
Namun, ia mempertanyakan rencana kebijakan presiden terpilih Jokowi yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, partai Gerindra dan PDI Perjuangan selalu konsisten dan bersama-sama menolak kenaikan harga BBM.
“Gerindra dan PDIP selalu konsisten bersama menolak kenaikan harga BBM. Kenapa berpisah sekarang-sekarang,” ungkapnya.