REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua mengatakan, beban rakyat akan semakin bertambah jika harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan. Karena itu Demokrat menolak rencana kenaikan BBM.
Ia mengamini apa yang disampaikan oleh Menko Polhukam, Djoko Suyanto. Menurutnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukan tidak pernah menaikkan harga BBM. Melainkan pernah menaikkan harga BBM sekitar lima kali.
Tahun ini, katanya, sudah ada kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan LPG 12 kg. Karenanya, masyarakat sudah banyak terbebani.
Dengan naiknya harga BBM, ujarnya, akan turut memengaruhi kenaikan harga lainnya. Seperti harga barang dan angkutan umum.
Hal ini, tutur dia, akan mengakibatkan bertambahnya inflasi. Bahkan tidak menutup kemungkinan, banyak perusahaan yang akan memecat karyawan karena harga-harga semakin naik.
"Bayangkan kalau harga BBM dinaikkan lagi? Bagaimana posisi masyarakat?" tutur Max kepada Republika, Kamis (28/8).
Ia mangatakan, terdapat pemikiran dari beberapa kalangan yang mengatakan SBY tidak menaikkan harga BBM untuk menjaga citra. Ia membantah hal itu dan menyebut SBY justru berupaya menjaga kesejahteraan masyarakat. "Giliran yang dulu nolak naikkan BBM, sekarang naikkan BBM," tambahnya.
Max mengaku melihat Jokowi sangat mengerti persoalan ini. Seperti disebutkan Djoko Suyanto, bahwa Jokowi tidak meminta SBY menaikkan harga BBM. Melainkan meminta penjelasan SBY, kenapa harga BBM tidak dinaikkan.