Rabu 27 Aug 2014 14:55 WIB

CT: Lucu! Dulu Menolak Kenaikan BBM, Sekarang Dukung

Rep: Esthi Maharani/ Red: Erik Purnama Putra
Menko Perekonomian Chairul Tanjung.
Foto: Republika/Prayogi
Menko Perekonomian Chairul Tanjung.

REPUBLIKA.CO.ID, DILI -- Menteri Koordinator Perekonomian, Chairul Tanjung menganggap lucu pihak-pihak yang mendesak agar pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono menaikkan harga BBM di ujung pemerintahannya. Padahal sebelumnya, pihak-pihak itulah yang secara keras menolak jika Presiden SBY akan menaikkan harga BBM.

"Orang-orang yang sekarang ini meneriakkan agar harga bbm dinaikkan adalah orang-orang yang dulu menolak kenaikan harga BBM. Jadi ini sesuatu yang lucu," katanya sini di Dili, Selasa malam (26/8).

Ia mengingatkan, pemerintah SBY sudah beberapa kali menaikkan harga BBM. Pada akhir masa jabatannya, hal tersebut tidak akan dilakukan. Apalagi dalam dua tahun belakangan pemerintah sudah menaikkan beberapa komoditas.

Di antaranya harga BBM naik 33 persen pada 2012, tarif dasar listrik (TDL) yang juga naik per tiga bulan sejak tahun lalu dan dalam waktu dekat ada rencana menaikan harga gas elpiji 12 kilogram.  "Pemerintah tidak ingin membebani masyarakat," katanya.

Ia juga menyindir anggapan pemerintahan SBY akan memberikan beban dan bom waktu pada pemerintahan selanjutnya. Menurut dia, justru ketika kebijakan strategis seperti menaikkan harga BBM diambil, maka akan membebani pemerintahan Jokowi-JK.

Sebab, kenaikan harga BBM hampir pasti dibarengi dengan kenaikan harga komoditas lainnya, terjadi inflasi, bahkan menambah angka kemiskinan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement