REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, hingga kini masih menunggu surat resmi dari PT Pertamina terkait pengurangan kuota bahan bakar minyak bersubsidi.
"Rencana pengurangan kuota BBM bersusidi memang sudah lama kita terima informasinya dari sejumlah pihak. Akan tetapi surat resminya sampai kini belum kami terima," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Batang Jamal Abdul Naser di Batang, Selasa.
Ia yang didampingi Sekretaris Disperindagkop, Ninin Suciati mengatakan secara umum stok BBM bersubsidi masih aman, kecuali pada SPBU Kalisari yang sempat kehabisan bahan yang mudah terbakar itu.
"Persediaan BBM pada SPBU lain masih relatif tercukupi. Kami sudah lakukan pantauan ke sejumlah SPBU tetapi stok masih normal dan aman," katanya.
Menurut dia, sesuai hasil rapat koordinasi dengan pemkab/pemkot Tegal, pengurangan stok BBM bersubsidi sudah disampaikan ke beberapa daerah lain.
"Akan tetapi kami masih menunggu surat resmi dari instansi terkait. Biasanya, untuk Kabupaten Batang stok tetap aman," katanya.
Ia mengatakan jika tak ada kebijakan pengurangan maka kuota BBM bersubsidi jenis premium sebesar 69.920.000 liter dan 68.566.000 liter jenis solar. Sementara realisasi penjualan sampai dengan Juli adalah sebanyak 38.716.026 liter untuk premium dan 29.104.129 liter solar.
"Jika melihar rata-rata penjualan premium sebesar 5,9 juta liter per bulan dan solar 3,4 juta liter/ bulan maka sisa kuota yang ada masih mencukupi hingga akhir 2014," katanya.