REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Setelah putusan Mahkamah Konstitusi menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta terkait perselisihan hasil pemilu presiden, dengan itu pula membuat pasangan Jokowi-JK sah menjadi presiden dan wakil presiden terpilih.
Bersamaan itu pula, otomatis posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menjadi orang nomor satu di DKI jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo resmi dilantik sebagai presiden. Namun, wakil gubernur yang kerap disapa Ahok itu mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk menuju kursi Gubernur DKI Jakarta.
Ahok mengungkapkan tidak ada perbedaan tugas yang mencolok saat dirinya menjabat wakil atau gubernur. Pasalnya, sebelumnya mantan Bupati Belitung Timur tersebut juga telah menjabat Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur menggantikan Jokowi sementara yang tengah cuti saat mencalonkan presiden.
"Dari dulu juga siap. Dari dulu juga sudah mau jadi gubernur kok, sudah ngumpulin KTP kok" kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/8).
Sama seperti halnya saat ia menjabat Plt Gubernur, Ahok mengatakan tidak ada persiapan yang berbeda dari dirinya ketika ia menjadi gubernur. Langkah awal yang akan dilakukannya pun tidak akan jauh dari saat ini.
Ia justru lebih memilih menyiapkan fisik yang prima untuk menduduki posisi Gubernur DKI. Sebab, menurutnya saat menjabat Gubernur DKI akan lebih banyak surat yang harus ditandatanganinya dan dipelajarinya dibandingkan saat ia menjadi Wakil Gubernur.
"Mirip-mirip saja, langkah pertamanya paling latihan fisik saja tandatangan kan lebih banyak," kata politisi Gerindra tersebut sambil terkekeh.