REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa rencananya akan tetap menggelar aksi di depan gedung Mahkamah Kontitusi (MK), Kamis (21/8). Massa akan menyampaikan dukungan dan aspirasi saat majelis hakim konstitusi membacakan putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden/Wakil Presiden.
Anggota Tim Perjuangan Merah Putih Andre Rosiade mengatakan, aksi ini merupakan gerakan moral yang damai. "Pesan Pak Prabowo bahwa gerakan moral kita ini gerakan damai. Untuk besok (Kamis) bisa menahan diri jangan sampai terprovokasi atau terpancing," kata dia saat jumpa pers di Jalan Sisingamangaraja Nomor 21, Jakarta Selatan, Rabu (20/8).
Selama proses persidangan di MK berlangsung, massa pendukung Prabowo-Hatta memang rutin menggelar aksi. Andre mengatakan, sekitar dua pekan aksi selalu berlangsung dengan damai. Karena itu, ia pun berharap aksi pada saat pembacaan putusan akan tetap berjalan damai.
"Kami sudah instruksikan untuk menahan diri, tidak terprovokasi, dan kita teruskan pesan Pak Prabowo untuk aksi gerakan damai," katanya.
Andre belum bisa memastikan jumlah perkiraan pendukung Prabowo-Hatta yang akan hadir. Namun selain dari relawan, ia mengatakan, kader partai koalisi Merah Putih dan buruh pun akan turut serta dalam aksi. Ia mengatakan, Tim Prabowo-Hatta tidak dapat melarang masyarakat untuk melakukan aksi dukungan ini. Namun, ia meminta aksi bisa tetap berlangsung dengan damai.
Untuk aksi Kamis, Andre mengingatkan para pendukung tidak terprovokasi. Berdasarkan informasi, menurut dia, para pendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla pun akan melakukan aksi di lokasi yang sama. Karena itu, ia segera mengingatkan pendukung Prabowo-Hatta.
"Jangan sampai terprovokasi atau terpancing, khususnya dari kelompok nomor 2 karena besok akan ada aksi tandingan serupa," ujarnya.
Andre pun meminta aparat kepolisian bisa bekerja sama terkait aksi ini. Ia berharap kepolisian akan memberikan kesempatan pendukung Prabowo-Hatta untuk melakukan aksi. Andre pun memastikan akan adanya yang mengkoordinasi aksi.
Termasuk ketika majelis hakim konstitusi menolak permohonan Prabowo-Hatta. "Kita punya simpul koordinator lapangan. Relawan kita punya mobil komando dan Pak Prabowo sampaikan pesan aksi kita aksi damai," ujar dia.
Dalam aksi, Andre tidak memungkiri kemungkinan adanya provokator yang menyusup. Karena itu, ia mengingatkan agar tidak terpancing dengan provokotor yang meninginkan tindakan yang anarkis. Ia pun meminta aparat kepolisian dapat turut mencegah adanya provokator. "Kita kerja sama, kerja sama," kata dia.