REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hassanuddin Prof. Jamaluddin Jompa mengatakan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla membuka harapan baru kebangkitan kemaritiman Indonesia, karena keduanya mengusung kemaritiman sebagai salah satu program unggulan.
"Ini sebuah harapan baru, walau masih berupa rencana dan komitmen politik dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih, namun ini menghapus rasa pesimistis bahwa selama ini dunia maritim dianggap sebatas potensi belaka," kata Jamaluddin Jompa dalam diskusi bertajuk "Tantangan Mewujudkan Visi dan Misi Jokowi-JK" di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan Indonesia memiliki sedikitnya tujuh potensi untuk menjadi hebat dalam dunia kemaritiman, karena Indonesia merupakan pusat keanekaragaman hayati, negara kepulauan terbesar, memiliki potensi perikanan terbesar (65 juta ton pertahun), jumlah penduduk terbesar ke empat, posisi geografis dan geoekonomi paling strategis di dunia, potensi energi dan sumber daya mineral luar biasa serta potensi kekayaan alam lainnya.
Namun Indonesia memiliki tujuh hambatan utama untuk menjadi hebat dalam dunia kemaritiman tersebut. Hambatan itu antara lain, kualitas SDM kemaritiman yang rendah, penguasaan dan pemanfaatan teknologi sangat rendah, masih berorientasi pada ekspor bahan mentah, masih rendahnya peran swasta dan perbankan serta minimnya pengusaha kemaritiman, lemahnya infrastruktur dasar, pengembangan IPTEK yang tertinggal, dan masih lemahnya keberpihakan pemerintah.
"Yang terakhir ini menjadi yang paling penting, yaitu keberpihakan pemerintah yang masih lemah dengan strategi yang masih parsial. Walaupun peran pemerintah bukan segalanya, namun sangat dibutuhkan strategi dan kebijakan yang dapat mengawal dan mempercepat proses pembangunan kemaritiman," ujar dia.
Dia mengatakan ada beberapa strategi kunci untuk membangun dunia kemaritiman nasional antara lain, pentingnya konsepsi benua maritim Indonesia, perlunya menguasai, memanfaatkan dan terdepan dalam pengembangan IPTEK kelautan dan kemaritiman, serta menjadikan laut sebagai kekuatan ekonomi, pertahanan, sumber kesejahteraan dan tumpuan kedaulatan pangan serta energi.