REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aksi demonstrasi terus terjadi di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Massa pendukungan pasangan capres-cawapress Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melakukan aksi untuk mengawal jalannya persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden/Wakil Presiden yang bergulir di MK.
Demonstrasi ini sudah berjalan sejak sidang pertama bergulir, 6 Agustus lalu. Salah satu kuasa hukum Prabowo-Hatta Habiburokhman menilai demonstrasi ini merupakan tindakan yang positif. "Demonstrasi itu budaya yang sangat baik dan juga pendidikan politik bagi rakyat," kata dia di gedung MK, Selasa (19/8).
Habiburokhman mengingatkan demonstrasi ini yang salah satunya membuahkan demokrasi. Ia merujuk pada aksi massa 1998. Karena itu ia menilai massa melakukan aksi positif dengan berdemonstrasi. "Selama dilakukan dalam koridor hukum dan tidak melakukan pelanggaran hukum," ujar dia.
Menurut Habiburokhman, massa yang berdemonstrasi harus dihargai. Ia melihat demonstrasi sebagai bentuk mengekspresikan sikap. Ia juga melihat itu sebagai hak masyarakat. "Kita ini jangan juga melakukan depolitisasi masyarakat, seolah-olah politik itu hanya pemilu dan lima tahun sekali. Jadi kalau memang masih ada masalah yang mereka anggap ganjalan, silahkan mereka mengekspresikan," kata dia.
Pada Selasa ini, ratusan orang melakukan demonstrasi di depan gedung MK. Meskipun tidak ada agenda persidangan yang berjalan. Massa yang datang antara lain dari Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI Polri. Aksi massa ini menutup sebagian Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Ratusan polisi menjaga dan mengamankan jalannya demonstrasi itu.