Senin 18 Aug 2014 11:34 WIB

Pengunduran Dirut Pertamina Bukan karena Elpiji

Rep: Friska Yolandha/ Red: Esthi Maharani
Dirut Pertamina, Karen Agustiawan
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Dirut Pertamina, Karen Agustiawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN, Dahlan Iskan menegaskan pengunduran diri Direktur Utama PT Pertamina (persero) Karen Agustiawan bukan karena persoalan internal ataupun berhubungan dengan rencana kenaikan harga elpiji.

"Tidak ada hubungannya dengan elpiji. Biarlah (alasan pengunduran diri) itu menjadi rahasia saya dan Karen," kata Dahlan, Senin (18/8).

Ditegaskannya, alasan utama Karen mengundurkan diri karena akan mengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Apalagi pihak universitas terus bertanya kapan ia bisa segera mengajar.

"Ini (pengunduran diri Karen) murni karena Ibu Karen mau mengajar," katanya.

Menurut catatan, Pertamina berencana menaikkan harga elpiji 12 kg pada 1 Juli 2014 untuk menekan kerugian bisnis tersebut, namun ditunda karena terbentur bulan Puasa dan Lebaran yang dikhawatirkan memberatkan masyarakat.

Selanjutnya, Pertamina mengajukan kenaikan harga per 15 Agustus 2014 dan kembali belum mendapat persetujuan pemerintah.

Pertamina melalui surat tertanggal 15 Januari 2014 ke Menteri ESDM dan Menteri BUMN menyebutkan kenaikan harga elpiji akan dilakukan bertahap hingga keekonomian, yaitu 1 Juli 2014 akan menaikkan harga elpiji 12 kg sebesar Rp1.000 per kg menjadi Rp6.944 per kg dengan harga di konsumen Rp106.800 per tabung.

Kemudian, per 1 Januari 2015 naik Rp1.500 per kg, 1 Juli 2015 naik Rp1.500 per kg, 1 Januari 2016 naik Rp1.500 per kg, dan 1 Juli 2016 naik Rp1.500 per kg.

Pertamina menghitung tanpa kenaikan elpiji maka bisnis elpiji 12 kg bakal mengalami kerugian mendekati Rp6 triliun pada 2014.

Karen sudah menjabat sebagai Dirut Pertamina selama enam tahun. Perempuan lulusan Sarjana Teknik Fisika ITB telah sukses membawa Pertamina masuk jajaran perusahaan terkemuka di dunia dalam 500 Global Fortune. Ia resmi mengundurkan diri pada 1 Oktober mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement