Kamis 14 Aug 2014 14:35 WIB

SBY Kukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Paskibraka Provinsi DKI Jakarta melakukan latihan di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (6/8).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Paskibraka Provinsi DKI Jakarta melakukan latihan di lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (6/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengukuhkan 68 pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) yang mewakili 34 provinsi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/8) siang.

Para anggota paskibraka tersbeut, akan menjadi pengibar bendera pusaka pada upacara HUT Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2014 pagi dan juga pasukan yang menurunkan bendera pada sore harinya.

Pengukuhan tersebut dilakukan dengan mengucapkan ikrar para paskibra dengan menyentuh bendera Merah Putih.

Presiden Yudhoyono dalam kesempatan itu, menyampaikan dua pesan dan harapan kepada para paskibraka.

Ia mengharapkan para paskibraka menjadi duta-duta kerukunan dan persatuan Indonesia.

Paskibraka merupakan pencerminan dari bangsa Indonesia yang memiliki ragam budaya, bahasa, etnis, dan agama.

Untuk itu, Presiden meminta agar mereka menjadi ujung tombak membangun kerukunan dan persatuan bangsa dan negara. "Oleh karena itu, mulai hari ini kalian harus menjadi duta-duta persatuan dalam kemajemukan serta kerukunan dan kemajemukan," kata Presiden.

Presiden Yudhoyono juga berpesan agar para paskibraka sebagai orang yang terpilih, harus berpikir besar, bercita-cita besar, dan berkarya besar agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar.

Presiden berharap, para paskibraka teguh pendirian, kuat mental, terus berusaha, pantang menyerah, dan berdoa untuk mewujudkan cita-citanya.

Dalam upacara pengukuhan tersebut, sempat terjadi insiden ketika salah seorang paskibraka yang tiba-tiba hilang keseimbangan dan harus dibopong keluar oleh temannya saat Presiden menyampaikan pesannya.

Dalam upacara pengukuhan tersebut, selain dihadiri Presiden Yudhoyono beserta Ibu Negara Ani Yudhoyono, tampak pula Wakil Presiden Boediono dan istrinya Herawati Boediono, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Ekonomi Chairul Tanjung, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement