Kamis 07 Aug 2014 21:12 WIB

Ini Paparan Denny JA Soal Jasa Gratis Pemenangan Anas

Rep: c54/ Red: Mansyur Faqih
Terdakwa kasus dugaan korupsi Proyek Hambalang Anas Urbaningrum menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi dari Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (7/8).
Foto: antara
Terdakwa kasus dugaan korupsi Proyek Hambalang Anas Urbaningrum menjalani sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi dari Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bos lembaga konsultan politik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny Januar Ali (Denny JA) memberikan kesaksian dalam persidangan kasus dugaan korupsi mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, Kamis (7/8).

Bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Denny membantah telah memberikan gratifikasi senilai Rp 478 juta kepada Anas dalam bentuk jasa konsultan politik seperti keterangan jaksa. 

Menurut Denny, jasa survei dan iklan gratis untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Demokrat pada 2010 semata-mata bentuk pemasaran lembaganya. 

"Bagi kami, memenangkan seorang Anas menjadi ketua umum partai terbesar waktu itu adalah sebuah reputasi. Ini bentuk marketing kami," ujar Denny kepada tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK.

Menurut Denny, sejak semula Anas menyatakan tak punya uang. Denny menganggap, ketika itu Anas adalah sosok potensial yang perlu mendapat dukungan.

"Memenangkan Anas terasa seperti membantu wong cilik. Ini sepetri David melawan Goliat," kata Denny.

Denny mengatakan, hanya berjumpa dengan Anas tiga kali. Sewaktu membuat kesepakatan, setelah melakukan survei pertama, dan setelah survei ketiga. 

Survei-survei yang dilakukan, menurut Denny hanya melalui telepon terhadap 500-an pimpinan DPC. Survei seperti itu berbiaya murah, tidak akan lebih dari Rp 10 juta.

"Yang agak mahal itu iklan. Saya membuatkan iklan di sejumlah media. Nilainya kurang lebih Rp 500 juta," papar Denny.

Denny menegaskan, Anas tidak menjanjikan apa pun kepada dia. "Saya juga tidak meminta apa-apa. Saya hanya meminta ke Anas, 'Nas, jangan kau halangi saya untuk ikut berkompetisi di Demokrat'," kata Denny menirukan ucapannya ke Anas.

Denny menjelaskan, ingin memasukan berbagai penawaran jasa konsultasi politik untuk pemenangan kader-kader Demokrat di daerah sebagai kepala daerah. Hal tersebut dilakukan ke semua partai dalam rangka bisnis.   

Soal pememangan Anas sebagai ketum umum Demokrat, Denny juga menyatakan memiliki motivasi lain. Yaitu, ingin mengalahkan pesaingnya ketika itu, lembaga konsultan Fox Indonesia yang dipakai oleh Andi Malarangeng. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement