REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) minta semua pihak mencegah terjadinya lagi kekerasan di Kabupaten Lani Jaya, Papua, dan mengharapkan aparat keamanan mengusut masalah tersebut sampai tuntas, tidak mengedepankan pendekatan keamanan secara berlebihan.
"Komnas Perempuan menyesalkan terjadinya lagi kekerasan bersenjata antara kelompok sipil bersenjata dan anggota Polri, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, terluka dan pengungsian di Kabupaten Lani Jaya," demikian keterangan pers Komnas Perempuan di Jakarta, Ahad (3/8).
Komnas Perempuan mendesak semua pihak, baik sipil bersenjata maupun anggota Polri untuk menahan diri, menghentikan kekerasan dan kontak senjata, mengutamakan cara persuasif tanpa kekerasan serta membangun dialog untuk menyelesaikan masalah dan konflik. Juga minta aparat penegak hukum dan aparat keamanan untuk tidak mengedepankan pendekatan keamanan dalam mengusut tuntas kasus penembakan ini agar tidak menimbulkan ketakutan berlebihan di masyarakat yang dapat memicu terjadinya lagi pengungsian.
Komnas Perempuan juga mendorong tokoh masyarakat dan pekerja HAM setempat untuk terus memainkan peran konstruktif dalam mendampingi dan mengayomi masyarakat, tetap bekerjasama dengan berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah, dalam membangun kehidupan masyarakat kabupaten Lani Jaya sehari-hari agar lebih adil, damai dan sejahtera.