REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pertumbuhan jumlah titik panas (hotspot) di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau, menurut rekaman Satelit Modis Terra dan Aqua, kembali pesat setelah sebelumnya sempat nihil "disapu" hujan.
"Terakhir pada Kamis (31/7) terdeteksi ada 95 titik panas di Riau," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Jumat (1/8) siang.
Puluhan titik panas tersebut tersebar di lima wilayah kabupaten/kota dan terbanyak masih di Kabupaten Rokan Hilir yakni mencapai 51 titik.
Kemudian di Kota Dumai ada sebanyak 30 titik panas dan di Kabupaten Bengkalis sebanyak 12 titik. "Hotspot" juga terdeteksi berada di wilayah Kabupaten Rokan Hulu dan Siak masing-masing ada satu titik.
Sementara itu Satelit NOAA 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura pada hari yang sama justru mendeteksi di Riau hanya ada 5 titik panas yang berlokasi di Rokan Hilir (3 titik) dan di Bengkalis (2 titik).
Titik panas (hotspot) merupakan hasil rekaman satelit dari suhu udara di atas 40 derajat celsius yang patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
Sepanjang 2014, di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau telah terjadi peristiwa tersebut, mengakibatkan sedikitnya 25 ribu hektare hutan dan lahan hangus dan menghasilkan asap yang mencemari ruang udara di sebagian wilayah.
Gubernur Riau Annas Maamun sebelumnya telah meminta seluruh bupati dan wali kota yang daerahnya banyak terdapat titik panas agar langsung mengambil sikap antisipasi.
Dalam kasus ini, Kepolisian Daerah Riau juga telah berhasil menangkap dan menetapkan sebanyak 189 tersangka diduga melakukan kejahatan kehutanan dan membakar lahan.
Sebanyak 116 tersangka di tangkap saat melakukan aktivitas kejahatan kehutanan pada Januari hingga Maret dan sebanyak 67 lainnya ditetapkan sejak 5 April hingga 10 Juli 2014.
"Untuk jumlah tersangka kemungkinan bisa terus bertambah mengingat hingga saat ini perburuan oleh tim di lapangan masih terus dilakukan," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo.