REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Mahasiswa mendesak kepada Pemerintah Provinsi Banten supaya kembali kepada cita-cita awal pendirian provinsi itu yakni pemerintahan rakyat atau pemerintahan yang komitmen terhadap kepentingan rakyat.
Deklarasi tersebut disampaikan pada acara buka puasa bersama Mahasiswa Banten di kampus IAIN Sultan Maulana Hasanuddin kota Serang, Kamis.
Juru bicara Mahasiswa Banten, Vredo Putra Parius mengatakan, kegiatan ini sekaligus mengagendakan konsolidasi mahasiswa seluruh Banten untuk menyamakan persepsi tentang visi mahasiswa Banten ke depan setelah berakhirnya kepemimpinan Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten.
"Kami semua bertanya, mau apa setelah ini," ujar Vredo.
Vredo mengatakan, "kami sepakat untuk mencapai kesejahteraan rakyat Banten harus benar-benar milik rakyat. Langkah pertama, kami mendesak rumah dinas Gubernur menjadi rumah rakyat di mana antara penguasa dengan rakyat tidak ada lagi jarak."
Selain itu, untuk mencapai visi kerakyatan bagi pemerintahan Banten ke depan, mahasiswa Banten yang terkonsolidasi dalam berbagai organisasi menuntut kepada pemerintah Banten:
"Wujudkan sistem pendidikan yang demokratis, berkualitas, murah, dan mengabdi pada Rakyat. Mendesak reformasi Birokasi dan transparansi anggaran, khususnya terkait hibah yang banyak menuai persoalan dalam pemerintahan."
Kemudian, menegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu, serta agenda penting berikut menjadikan rumah dinas plt. Gubernur Banten menjadi rumah rakyat.