Kamis 24 Jul 2014 12:50 WIB

Petinggi Militer Cina akan Kunjungi Indonesia

Tentara Pembebasan Rakyat Cina
Foto: ap
Tentara Pembebasan Rakyat Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Cina, Jenderal Fan Changlong mengunjungi Indonesia. Kunjungan itu untuk mempererat dan meningkatkan hubungan baik serta kerja sama pertahanan kedua negara.

Sumber resmi di Kementerian Pertahanan RI menyatakan Jenderal Fan Changlong tiba di Jakarta pada Rabu siang. Kemudian, ia akan melakukan kunjungan kehormatan ke beberapa pejabat tinggi negara Indonesia pada Kamis (24/7) dan Jumat (25/7).

Rangkaiannya diawali dengan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Lalu dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara kedua delegasi membahas berbagai perkembangan kerja sama pertahanan Indonesia dan Cina.

Jenderal Fan Changlong juga dijadwalkan diterima Wapres Boediono dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Markas Besar TNI di Cilangkap.

Jenderal Fan Changlong juga dijadwalkan mengunjungi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) di Sentul pada Jumat. Sebelum kemudian kembali ke Beijing pada hari yang sama.

Kerja sama pertahanan Indonesia dan Cina ditandai dengan penandatangan kesepakatan kerja sama bidang pertahanan antara kedua negara pada 7 November 2007. Sejak itu kedua negara telah mengembangkan kerja sama pertahanan.

Mulai dari saling kunjung pejabat tinggi kementerian pertahanan, pejabat tinggi angkatan bersenjata, pertukaran perwira, dan latihan bersama antarpasukan khusus TNI dan Tentara Pembebasan Rakyat Cina.

Indonesia dan Cina juga telah menjalin kerja sama untuk industri pertahanan. Antara lain produksi bersama peluru kendali C-705 yang akan digunakan pada kapal cepat rudal TNI Angkatan Laut.

Komisi Militer Pusat merupakan salah satu badan penting dalam organisasi Partai Komunis Cina. Komisi ini langsung dipimpin Ketua Partai Komunis yang juga Presiden Tiongkok kini Xi Jinping, sebagai panglima tertinggi.

Komisi Militer Pusat membawahi Kementerian Pertahanan dan Tentara Pembebasan Rakyat Cina.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement