Ahad 20 Jul 2014 22:26 WIB

Sudah Tujuh Bulan, Insentif 3.000 Guru PAUD di Karawang Belum Cair

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Maman Sudiaman
Guru Paud
Foto: Kemendikbud.go.id
Guru Paud

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Ribuan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Karawang kini dilanda harap cemas menyusul belum cairnya insentif mereka. Padahal, pengajuan insentif tersebut sudah dilakukans ejak tujuh bulan silam.

Atas kondisi tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, upayakan pencairan insentif bagi guru PAUD. Adapun alokasi untuk insentif ini mencapai Rp 3,6 miliar. Targetnya, sebelum Lebaran insentif ini sudah diberikan kepada semua guru PAUD.

Kabid Pendidikan Non Formal dan Informal Disdikpora Karawang, Amid Mulyana, mengatakan, besaran insentif untuk guru PAUD yakni Rp 1,2 juta per tahun. Adapun jumlah gurunya mencapai 3.000 orang. Saat ini, yang sedang didorong pencairannya untuk alokasi tujuh bulan dulu. "Jadi, yang kita dorong masing-masing guru akan mendapatkan Rp 700 ribu dulu," ujar Amid, kepada Republika, Ahad (20/7).

Sisanya, yang Rp 500 ribu lagi akan dicairkan akhir tahun mendatang. Besaran insetif guru PAUD ini, lanjut dia, sama dengan insentif guru ngaji.  Insentif guru ngaji, sudah dicairkan sejak awal puasa ini. Sedangkan insentif guru PAUD, masih belum dicairkan. Untuk itu, sebelum memasuki libur lebaran, diharapkan para guru PAUD ini sudah menerima haknya.

"Makanya, kita akan terus dorong," ujarnya.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan bagian keuangan. Kabarnya, pekan ini insentif tersebut bisa cair. Supaya, insentif tersebut bisa dimanfaatkan untuk keperluan lebaran.

Terkait dengan PAUD, Amid menjelaskan, tahun ini ada penambahan sekolahnya. Jumlah PAUD di Karawang, tadinya 990 unit. Tahun ini, bertambah jadi 1.000 unit. Sekolah tersebut, tersebar di 30 kecamatan yang ada. Dengan kondisi ini, berarti kesadaran masyarakat akan pentingnya menyekolahkan anak sejak usia dini, sudah meningkat.

"Hampir 90 persen, anak di Karawang telah mengenyam PAUD," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement