REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen. Ronny F. Sompie mengatakan sampai saat ini Polri telah menerima 17 kasus dari seluruh Indonesia terkait Pilpres 2014 atas laporan masyarakat maupun tim sukses kedua capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Sampai saat ini sudah ada 17 kasus yang kami terima terkait Pilpres yang masih kami proses," kata Ronny dalam acara diskusi Forum Kehumasan Pemerintah Kementerian Komunikasi dan Informatika "Pasca Pilpres 2014, Bersama Membangun Bangsa" di Jakarta, Jumat.
Menurut Ronny, dari 17 kasus tersebut belum ada laporan yang merupakan tindak lanjut dari laporan yang diterima Badan Pengawas Pemilu. "Kalau yang saya catat, belum ada laporan terkait kasus pilpres berdasarkan undang-undang pilpres. Belum pernah ada laporan dari Bawaslu," jelas Ronny.
Ronny mengatakan kasus terkait Pilpres yang dilaporkan beragam mulai dari kasus pencemaran nama baik, pembocoran rahasia, membuat surat palsu, penghinaan, kampanye hitam serta penganiayaan. Sejumlah kasus terkait Pilpres yang sedang diproses penyidikannya, kata Ronny, antara lain pembuat surat palsu (seolah-olah) dibuat oleh Ir. Joko Widodo) yang berisi permohonan penundaan pemeriksaan dalam kasus korupsi pengadaan bus transjakarta, lalu pencemaran nama baik melalui media cetak yang diduga dilakukan oleh Hendro Priyono terhadap capres Prabowo Subianto.
Selain itu, pencemaran nama baik melalui media online mengenai beredarnya transkrip percakapan Megawati dengan Jaksa Agung Basrief Arief serta pencemaran nama baik melalui pemuatan pemberitaan yang isinya memfitnah, menghina dengan tujuan untuk menimbulkan rasa kebencan pada media cetak Tabloid Obor Rakyat.
Ia menambahkan kondisi Indonesia sebelum pemungutan suara Pilpres 2014 hingga menjelang rekapitulasi oleh Komisi Pemilihan Umum tingkat pusat, relatif aman. "Selain itu juga kejahatan konvensional kasus-kasus perusakan pembakaran penculikan dan lainnya. Itu yang terus diantisipasi anggota Polri selain pelanggaran pemilu lainnya," ujar Ronny.
Ia mengatakan Polri beserta seluruh jajaran dan perkuatannya, dibantu TNI, instansi terkait dan mitra kamtibmas lainnya menyelenggarakan operasi kepolisian terpusat dengan sandi operasi "Mantap Brata" sejak diselenggarakannya Pileg 2014 hingga Pilpres 2014 dinyatakan aman.