Ahad 13 Jul 2014 19:48 WIB

13 Nelayan Asal Cilacap Hilang Saat Melaut

Nelayan
Foto: Republika/ Wihdan
Nelayan

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sebanyak 13 nelayan asal Desa Klaces, Ujungalang, dan Ujunggagak, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, yang menggunakan dua kapal berbeda dilaporkan hilang saat melaut.

Informasi yang dihimpun menyebutkan delapan dari 13 nelayan yang hilang tersebut merupakan anak buah kapal (ABK) dari Kapal Motor (KM) Jimmy, sedangkan lima orang lainnya ABK dari KM Fufo 5.

Delapan nelayan yang merupakan ABK KM Jimmy terdiri Wawan, Rastim, Jajang, Nur, Ngadimun, Sipur, Kismanto, dan Yusmanto yang juga kapten kapal, sedangkan ABK KM Fufo 5 yang berbendera Taiwan terdiri Kusriadi, Sudarso, Turino, Rianto, dan Basuki.

Kepala Desa Klaces Samino Hadi Purnomo mengatakan delapan ABK KM Jimmy diperkirakan hilang di sekitar Pulau Christmas, Australia, dan hingga saat ini masih dalam pencarian.

"KM Jimmy berangkat dari Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta, pada awal bulan Juni 2014. Pada tanggal 10 Juni, mereka masih bisa dihubungi dan menginformasikan jika sedang mencari ikan di wilayah perairan Pulau Christmas, namun sejak 30 Juni hilang kontak," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Ujunggagak Suprapto Jadi mengatakan berdasarkan informasi dari keluarga, lima ABK KM Fufo 5 berangkat melaut melalui Pelabuhan Taiwan pada tanggal 26 Maret 2014, sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Menurut dia, kelima ABK KM Fufo 5 tersebut selalu menginformasikan keberadaannya kepada keluarga mereka secara berkala melalui telepon. Akan tetapi sejak bulan Mei 2014, kata dia, keluarga lima ABK tersebut kehilangan kontak dengan mereka.

Menurut dia, penyebab hilangnya KM Fufo 5 masih simpang siur dan salah satu informasi menyebutkan jika kapal tersebut menjadi korban perompakan dan tenggelam di Laut Mauritania, Afrika Selatan.

"Perusahaan hingga kini masih berusaha melacak keberadaan para ABK KM Fufo karena diperkirakan jumlah korbannya tidak hanya lima nelayan asal Kecamatan Kampung Laut saja, tetapi juga dari sejumlah daerah seperti Pemalang, Subang, dan Batam dengan jumlah secara keseluruhan 12 orang," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement