Kamis 10 Jul 2014 13:52 WIB

Muhammadiyah Ajak Masyarakat tidak Ributkan Hasil Hitung Cepat

Pemilu Presiden 2014 (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pemilu Presiden 2014 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diminta tidak ikut meributkan perbedaan hasil hitung cepat hasil pemilu presiden yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei.

"Itu kan baru hasil 'quick count' (hitung cepat), belum hasil resmi, jadi tidak perlu diributkan, apalagi sampai menimbulkan permusuhan. Tidak cerdas kalau masyarakat kita bermusuhan hanya karena masalah ini," kata Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kotim, Akmal Thamroh, di Sampit, Kamis.

Dua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, saling mengklaim menjadi pemenang pemilu 9 Juli kemarin setelah melihat hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei yang mereka pegang.

Perbedaan hasil survei ini membuat bingung masyarakat Indonesia lantaran keduanya sama-sama mengaku menjadi pemenang. Namun, masyarakat Kotim diminta menyikapi dengan arif dan bijaksana masalah ini agar tidak menimbulkan permusuhan di daerah ini.

Pemilu presiden, kata politikus senior Partai Amanat Nasional ini, tidak berhubungan langsung dengan masyarakat di Kotim karena pemilu presiden merupakan hajatan dan kepentingan secara nasional dan domainnya di tingkat pusat.

"Rugi kalau daerah kita terganggu hanya karena perbedaan hasil hitung cepat ini. Kita harus sama-sama menjaga agar daerah kita ini tetap kondusif," harap Akmal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement