REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA-- Pascahujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sepanjang Senin (7/7) sore membuat Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meradang. Pasalnya hujan deras yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam lamanya tersebut, membuat sebagian wilayah Jakarta tergenang banjir. Akibatnya, lalu lintas di Jakarta semalam pun sempat lumpuh.
Mengetahui hal tersebut, Ahok pun menduga ada sabotase yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menghambat program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ahok kemudian mempertanyakan kinerja Dinas PU selama 20 bulan kepemimpinan Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir dan kemacetan.
"Kalian kemana? Coba kasih tau saya. Itu gali-gali sungai emang pakai PU? Jujur aja ya, saya sampe tanya ke PU tadi kalian ini mau ngajak saya ribut apa? Apa ada sabotase?" kata Ahok di Balai Kota, Selasa (8/7).
Ahok mengkritisi kinerja satgas yang ada di Dinas PU yang belum mampu menyelesaikan masalah saluran air. Sehingga, saat hujan turun sekalipun tidak deras, wilayah Jakarta tetap tergenang.
Padahal, ia telah beberapa kali meminta Dinas PU untuk membersihkan saluran air tanpa menunggu musim penghujan datang.
"Aku udah marahin itu, saya sudah minta tiap ada selokan engga beres ya dibersihkan saja hujan atau engga, jangan pake ber-ber-ber lagi, teori lama itu," kata Ahok.
Ia juga mengaku kesal dengan jajaran yang ada di Dinas PU yang hanya mengobral janji saat ditegur perihal persoalan tersebut. Ahok pun berjanji, jika hasil Pilpres keluar, ia akan mengambil tindakan untuk memutasi jajaran di Dinas PU.
"Tunggu hasil besok. Kalo Pak jokowi kalah, enggak jadi aku (copot). Balik lagi, aku mesti tanya bos dulu," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.