REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus Hambalang Anas Urbaningrum menanggapi pernyataan saksi yang menyebut ada aliran uang dari PT Anugerah Nusantara untuk acara Kongres Demokrat pada 2010.
Dia memandang, tuduhan kalau uang tersebut diberikan khusus kepadanya, kembali tidak terbukti. Karena saksi menyebut uang tersebut mengalir ke Kongres Demokrat, bukan ke Anas Ubraningrum.
Meski uang ini diberikan untuk sebuah acara pemilihan ketua umum partai yang akhirnya ia menangkan. Anas pun mengaku tak mengetahui ikhwal aliran dana tersebut.
"Saya tidak terlibat dengan persiapan acara. Karena saya kan kandidat calon ketua umumnya, urusan acara sudah ada panitianya," kata Anas saat jeda sidang kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (7/7).
Menurutnya, sebagai kontestan, ia tak mengetahui teknis persiapan acara. Ibaratnya, kata dia, pengantin yang seyogyanya menjadi tahu beres dan tinggal menjalani rangkaian acara saja. "Kalau itu kan (urusan pendanaan) teknis, saya tidak urus," ujar dia.
Sebelumnya, mantan petinggi perusahaan Nazaruddin, Clara Mauren menyatakan, ada aliran uang untuk Kongres Demokrat pada 2010.
Dia berujar, Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis menyebut uang tersebut akan disetor untuk penyelenggaraan Kongres Demokrat.
"Uangnya sampai dimasukan ke dalam koper dan kardus, sibuk sekali waktu itu. Kata Yulianis ada Kongres Demokrat untuk pilih ketua umum," ujar Clara.