Kamis 03 Jul 2014 19:08 WIB

Jumlah Perokok Diharap Berkurang Lima Persen Per Tahun

Kampanye antirokok. Ilustrasi
Foto: Antara
Kampanye antirokok. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi berharap pemasangan peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok dapat mengurangi jumlah perokok lima persen pertahunminimal satu persen hingga ke angka minimal.

"(Peringatan kesehatan bergambar) Ini agar generasi muda tidak merokok dan yang sudah telanjur merokok dapat berhenti. Target saya dalam satu tahun lima persen berhenti merokok," ujar Menkes ketika ditemui usai meninjau sistem "bridging" teknologi informasi BPJS Kesehatan di RSCM Jakarta, Kamis (3/7).

Menkes mengungkapkan peringatan kesehatan bergambar yang telah diterapkan di banyak negara itu dinilai telah sukses mencegah perokok pemula.

Selain itu, harga cukai rokok tinggi yang membuat harga rokok juga meroket juga dinilai ampuh mengurangi jumlah perokok.

"Di negara lain, cara ini berhasil mencegah perokok pemula. Karena saat ini yang merokok banyak dari generasi muda dan yang ekonominya rendah," ujar Menkes.

Peringatan kesehatan bergambar dibungkus rokok telah mulai diberlakukan sejak tanggal 24 Juni 2014 dengan mengambil alokasi 40 persen kemasan.

Kementerian Kesehatan menyediakan lima buah gambar untuk dicetak sebagai peringatan kesehatan tersebut yaitu gambar pertama merupakan gambar penderita kanker mulut disertai keterangan "Merokok Sebabkan Kanker Mulut", gambar kedua menggambarkan seorang perokok dengan asap yang membentuk tengkorak disertai keterangan "Merokok Membunuhmu" sedangkan gambar ketiga merupakan gambar kanker tenggorokan disertai keterangan "Merokok Sebabkan Kanker Tenggorokan".

Gambar keempat berupa gambar orang merokok dengan anak didekatnya disertai keterangan "Merokok Dekat Anak Berbahaya Bagi Mereka" dan gambar kelima berupa gambar paru-paru yang menghitam karena kanker disertai keterangan "Merokok Sebabkan Kanker Paru-Paru dan Bronkitis Kronis".

Indonesia masih merupakan negara urutan ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India dengan prevalensi perokok usia diatas 15 tahun pada tahun 2010 mencapai 34,7 persen.

Diperkirakan ada sekitar 61,4 juta perokok aktif di Indonesia dan 97 juta penduduk lainnya menjadi perokok pasif termasuk anak-anak

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement