REPUBLIKA.CO.ID,SEMANGGI -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan penyidik telah memeriksa enam orang rekan dari Bharada Rizki Dwi Wicaksono (20 tahun), anggota Detasemen B Satuan III Pelopor Brimob Kelapa Dua yang meninggal akibat dianiaya pada Selasa (1/7) di dekat halte Universitas Indonesia, Depok.
"Enam orang tersebut termasuk seniornya yang memesankan taksi. Keterangan dari rekan korban, Rizki prajurit baru dan belum lama jadi anggota brimob," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/7).
Dia melanjutkan, Rizki yang belum lama menjadi anggota brimob, ikut dalam tim Ekspedisi NKRI di Maluku. Korban kembali dari ekspedisi tersebut ke kesatuan pada 27 Juni 2014 lalu.
Para saksi-saksi tersebut mengatakan kepada penyidik, dari 27 Juni sampai terjadinya pembunuhan, tidak ada hal spesifik yang terjadi antara korban dan rekan-rekannya. "Diduga korban menjadi korban acak artinya dia yang keluar dari kesatuannya dan diyakinkan itu anggota brimob," lanjut Rikwanto.
Tim penyidik juga telah melakukan penyelidikan dari sisi eksternal korban. Namun, penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti di lapangan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi.
Rikwanto mengatakan, saat ini penyelidikan dirahkan ke dua hal. Yaitu ke arah teman-teman korban tentang bagaimana interaksinya. Dan kearah kesatuan, untuk mencari info lain dari korban di satuan brimop tersebut.
Penyidik lalu akan mengarahkan ke eksternal, berkaitan dengan hal apa yg pernah terjadi untuk mencari benang merahnya dari pembunuhan ini.
"Lettu Ikpan yang kebetulan melintas, belum dimintai keterangan oleh tim penyidik. Karena yang bersangkutan hanya kebetulan lewat, kemudian mau dimintai bantuan oleh supir taksi untuk membawa korban ke rumah sakit," tutur Rikwanto.
Penyidik mengatakan, akan membuktikan setiap alternatif dugaan di lapangan. Tentang mana dugaan kuat, lemah dan mana yang harus digugurkan.