Kamis 03 Jul 2014 15:45 WIB

Kendalikan Harga, Sukabumi Gelar Pasar Murah

Rep: Riga Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pasar murah Ramadhan
Foto: Antara
Pasar murah Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkot Sukabumi mulai menggelar pasar murah Ramadhan, Kamis (3/7). Kegiatan tersebut dilakukan untuk membantu warga miskin yang kesulitan membeli barang kebutuhan pokok masyarakat.

Lokasi pasar murah dilaksanakan secara bergantian di tujuh kecamatan. Pada tahap pertama pasar murah digelar di Kecamatan Warudoyong pada 3 dan 4 Juli 2014 di halaman Kantor Kelurahan Sukakarya.

Selanjutnya, menyusul dilakukan di Kecamatan Gunungpuyuh, Cikole, Citamiang, Cibeureum, Baros, dan Lembursitu.‘’Pasar murah dilakukan di tengah naiknya harga sembako pada awal-awal puasa,’’ ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad, kepada Republika, Kamis.

Diharapkan kegiatan ini dapat mengendalikan harga sembako di pasaran.Menurut Dudi, harga sembako yang dijual di pasar murah mendapatkan subsidi dari pemerintah. Khususnya berasal dari Diskoperindag dan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kota Sukabumi.

Barang kebutuhan pokok yang dijual antara lain daging ayam yang dijual Rp 30 ribu per kilogram. Padahal, harganya di pasaran masih tinggi yakni Rp 35 ribu per kilogram.Selain daging ayam, pasar murah juga menjual daging sapi seharga Rp 90 ribu per kilogram.

Di pasaran harga daging sapi mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Komoditas lainnya yakni beras yang dijual Rp 18 ribu per tiga kilogram. Dudi menambahkan, di samping sembako pasar murah juga menjual sayuran yang khusus disubsidi DPPKP.

Di pasar murah juga dijual busana muslim dan produk usaha, kecil dan menengah (UKM) yang ada di Sukabumi.

Warga yang membeli sembako di pasar murah ujar Dudi, tidak diberikan kupon. Para pembeli sembako hanya dikhususkan bagi warga miskin yang ada di wilayah tersebut.  "Kami hanya menghimbau bagi warga yang mampu seperti pegawai negeri sipil (PNS) agar tidak membeli di pasar murah,’’ imbuh dia.

Lebih lanjut Dudi mengatakan, pasar murah nantinya akan dihentikan sementara menjelang dan pada saat pelaksanaan pemilu presiden pada 9 Juli mendatang.  Langkah ini diambil untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan selama pelaksanaan pasar murah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement