REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Pedagang di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara memperkirakan produk Malaysia akan membanjiri daerah itu menjelang bulan suci Ramadhan 1435 Hijriyah.
Handri, agen bawang merah dan bawang putih lokal di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan, Minggu, mengatakan hal itu disebabkan terjadinya lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok yang cukup tinggi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut saat ini.
"Kondisi ini berlangsung setiap terjadinya lonjakan harga pada kebutuhan pokok, masyarakat merasa tidak mampu membeli produk lokal meskipun bukan bulan suci Ramadhan, kata dia.
Ia mengatakan, masyarakat mulai mencari produk-produk Malaysia selama terjadinya kenaikan harga barang lokal khususnya bawang merah, bawang putih dan cabai kecil.
"Setiap terjadi kenaikan harga produk lokal pasti banyak masyarakat yang mencari barang-barang dari Malaysia dengan alasan harganya lebih murah," kata Handri.
Menurut dia, harga eceran bawang putih asal Malaysia hanya berkisar Rp20.000 per kilogram dan bawang merah seharga Rp18.000 per kilogram termasuk cabai kecil dari negara tetangga harganya paling tinggi Rp 25.000 per kilogram.
Handri mengaku saat ini mulai memesan bawang merah dan bawang putih dari negara tetangga untuk memenuhi permintaan masyarakat setempat karena diperkirakan daya beli akan berkurang pada produk lokal menjelang dan selama bulan suci Ramadhan 1435 Hijriyah nanti.
Hal yang sama dikatakan Supardi yang juga agensi bumbu masak di Pasar Inhutani, Minggu bahwa produk Malaysia khususnya bumbu masak dan kebutuhan lainnya mulai membanjiri Kabupaten Nunukan.
Untuk itu, dia mengaku akan mempertimbangkan menambah pesanan bawang merah dan bawang putih dari Sulawesi Selatan karena harganya terus meningkat.
Meskipun demikian, Supardi akan memasok bawang merah dan bawang putih dari Sulawesi Selatan untuk mengimbangi harga produk Malaysia dan sebagian masyarakat di daerah itu tetap membeli produk lokal.