Sabtu 14 Jun 2014 08:39 WIB

Penghargaan Pena Emas untuk Dwi Soetjipto

Komisaris Utama Semen Indonesia Mahendra Siregar, Dirut Dwi Soetjipto, Direktur Ahyanizzaman, dan Direktur Suharto saat acara RUPS Tahunan Semen Indonesia di Jakarta, Selasa (25/3).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Komisaris Utama Semen Indonesia Mahendra Siregar, Dirut Dwi Soetjipto, Direktur Ahyanizzaman, dan Direktur Suharto saat acara RUPS Tahunan Semen Indonesia di Jakarta, Selasa (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Dwi Soetjipto mendapat anugerah Pena Emas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di gedung Dewan Pers, Jumat (14/6).

Pena Emas merupakan anugerah tertinggi yang diberikan PWI kepada individu yang memiliki rekam jejak positif dalam mendukung kebebasan berekspresi, kemerdekaan dan kemajuan pers nasional. Dwi adalah tokoh ke-34 yang menerima Pena Emas PWI sejak 1975. 

Ketua Umum PWI Pusat Margiono mengemukakan, organisasi yang dipimpinnya menilai bahwa Dwi selama ini sangat dekat dengan masyarakat pers, dan secara langsung mendukung kegiatan pendidikan pers nasional.

"Pak Dwi termasuk narasumber yang paling gampang dihubungi wartawan. Rekam jejaknya selama ini menempatkan pers sebagai mitra kerja, dan secara berkesinambungan mendukung program pendidikan maupun peningkatan kompetensi wartawan," katanya.

Dwi dalam sambutannya mengemukakan bahwa industri yang dipimpinnya selama ini bukan mengandalkan perniagaan barang produksi semata, melainkan juga mengutamakan persepsi positif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Saya tekankan bisnis persepsi ini guna meningkatkan daya saing dan kualitas bisnis Semen Indonesia. Dalam hal ini saya banyak dibantu pers," ujar Dwi dalam orasinya.

Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu menilai, persepsi positif harus diciptakan guna memenangkan persaingan bisnis guna menciptakan kepercayaan kepada publik bahwa produk yang dijual berkualitas unggulan.

Dwi menyatakan, berdasarkan pengalamannya mengelola Semen Indonesia yang mendapat sambutan positif setelah melebarkan bisnisnya di Vietnam dan rencananya juga ke Bangladesh, itu berhasil karena mengembangkan persepsi positif perusahaannya yang dipublikasikan media massa.

"Pemberitaan media massa membuat ekspansi kami ke luar negeri, Vietnam dan Bangladesh, terasa lebih mudah. Mereka malah datang ke kami karena tertarik dengan bisnis yang kami kembangkan. Ini bagian dari strategi meraih persepsi global," ujar.

Di acara itu juga diserahkan penghargaan lomba karya tulis dan foto jurnalistik Adicipta Mediatama 2013/2014 dengan tema 'Semen Indonesia, Kini dan Esok'. Wartawan Republika Online, Erik Purnama Putra mendapat juara harapan 1.

Karya Erik berjudul 'Semen Indonesia Menancapkan Pengaruh di ASEAN' dipublikasikan pada  Jumat, 31 Januari 2014 pukul 17:21 WIB. Atas penghargaan itu, Erik berhak atas uang tunai sebesar Rp 5 juta dan trofi. "Terima kasih, meski tidak juara pertama, penghargaan ini semoga memacu saya bisa lebih baik," katanya.

Sebelumnya, Erik pernah memenangkan sejumlah penghargaan jurnalistik. Di antaranya, ia meraih juara 1 lomba penulisan Apresiasi Jurnalis Jakarta 2013. Erik memenangkan lomba yang dihelat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) DKI Jakarta untuk kategori media online lewat tulisannya berjudul 'Kondisi Citarum di Hulu dan Hilir'. Tulisan itu dipublikasikan Republika Online pada 2 Juni 2013. 

Selain itu, ia juga meraih juara pertama kategori media online lomba karya tulis jurnalistik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans). Artikel Erik berjudul 'Kesejahteraan Meningkat, Target Transmigrasi Tercapai' yang dipublikasikan di Republika Online pada Senin, 25 November 2013 pukul 15:17 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement