REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Pertamina akan menggeser sekitar 100 meter ke selatan lokasi pembangunan dermaga TNI-AL di Muara Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Pada dasarnya kami mendukung penuh rencana pembangunan dermaga TNI AL di kawasan Melawai itu, namun kami akan geser lokasinya karena Pertamina juga akan mengembangkan wilayah itu,," kata General Affair Pertamina Unit Pengolahan V Kalimantan Wiko Taviarso di Balikpapan, Jumat.
Menurut dia, secara teknis tidak ada masalah. Pertamina akan menyelaraskan semua yang sudah ada di kawasan itu. Saat ini di kawasan Melawai ada Lapangan Merdeka dan Masjid Istiqamah.
Selain itu juga fasilitas olahraga Banua Patra yang terdiri dari kolam renang, lapangan tenis, gedung serbaguna, termasuk lapangan softball, juga rumah-rumah jengki yang menjadi arsitektur khas dari masa sebelum Perang Dunia II.
"Kami ingin sinkronkan itu semua dalam bentuk satu siteplan terpadu. Itu yang ingin kami sampaikan ke Wali Kota dan DPRD," kata Wiko Taviarso.
Dalam siteplan itu Lapangan Merdeka dipertahankan sebagai kawasan terbuka, sebagai lahan terbuka hijau tempat publik yang serbaguna.
Saat ini, kata dia, Lapangan Merdeka dijadikan masyarakat Balikpapan sebagai tempat rekreasi, yaitu sebagai tempat olahraga, wisata kuliner, hingga ajang sosialisasi seperti tempat berkumpul berbagai komunitas.
Dia juga menyebutkan bahwa pengembangan yang dilakukan Pertamina, termasuk persetujuan pinjam pakai untuk dermaga TNI-AL, adalah optimalisasi aset yang dimiliki BUMN tersebut.
"Sebagai perusahaan, pengembangan itu tetap sebagai hal yang harus diaudit Badan Pemeriksa Keuangan. Penggunaan lahan oleh pihak ketiga juga harus dilaporkan ke negara," ujarnya.
Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan Kolonel Ariantyo Condrowibowo mengatakan TNI AL turut beraktivitas Pelabuhan Semayang bersama dengan kegiatan bongkar muat barang dan penumpang.
"Dengan kebutuhan pengamanan militer yang semakin kompleks, memang sudah saatnya Balikpapan memiliki pangkalan Angkatan Laut yang lebih memadai," ujarnya.