REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri kreatif menjadi kekuatan ekonomi dunia baru. Ketua Harian Dewan Keuarga Nasional (Dekarnas). Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal mengatakan bonus demografi yang saat ini sedang dialami Indonesia bisa diimplementasikan dengan sektor kreatif untuk menggerakkan perekonomian nasional.
"Nilai-nilai kultural di Indonesia sangat kaya dan bisa diangkat menjadi kekuatan ekonomi baru. Misalnya, batik Indonesia yang ada di luar negeri, seperti di kantor PBB," ujar Fasli dalam pameran dan gelar dagang BKKBN di Surabaya, Kamis (12/6).
Angkatan kerja di Indonesia saat ini lebih banya dibandingkan era 1980-an. Pada 1981 misalnya, satu orang yang bekerja menanggung kehidupan 86 orang yang tak bekerja. Prosentasinya menurun sejak 2012. Artinya, 100 orang bekerja menanggung kehidupan 50 orang yang tak bekerja.
Hal ini kemudian menjadi kesempatan bagi daerah dan negara untuk berinvestasi sehingga Indonesia masuk ke negara berpenghasilan tinggi, bukan menengah lagi. Indonesia, kata Fasli, akan mengisi angkatan kerja di negara-negara dengan angkatan kerja tua, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Utara.
"Indonesia bisa masuk untuk mengisinya karena ada peluang ekonomi, salah satunya membangun semangat kewirausahaan," ujar Fasli.