Kamis 12 Jun 2014 23:59 WIB

Guruh: Kita Harus Kembali Meniupkan Sangkakala Revolusi

Guruh Sukarnoputra
Foto: Amin Madani/Republika
Guruh Sukarnoputra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Guruh Sukarnoputra memberi tiga catatan mengenai kondisi Indonesia saat ini. 

Pertama, katanya, amandemen UUD 1945 yang sudah empat kali namun malah kebablasan. Esensi UUD 1945 yang asli malah hilang, amandemen membuat Indonesia menjadi negara liberal.

Kedua, Orde Baru sesungguhnya adalah sebutan terhadap diri sendiri oleh orang-orang yang menjatuhkan Bung Karno. Sebaliknya, istilah Orde Lama hanya istilah yang diciptakan oleh orang-orang yang merasa dirinya sebagai Orde Baru. Jadi kedua istilah bukan dalam pengertian yang ilmiah.

"Maka kita harus kembali meniupkan sangkakala revolusi, genderang revolusi harus kita tabuh, agar kembali ke semangat Bung Karno ketika mendirikan Indonesia. Revolusi belum selesai," kata Guruh dalam keterangan yang diterima ROL, Kamis (12/6).

Ketiga, katanya, mengenai status Bung Karno yang belum menjadi Bapak Bangsa. Seharusnya, Sukarno layak menjadi Bapak Bangsa. 

Karena, ia merupakan orang yang sudah banyak berjasa bagi negeri ini. Guruh pun meminta pemerintah untuk berhenti mengelabui sejarah.

Ia juga meminta rakyat untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi) dan mencegah kembalinya era orang-orang yang menamakan diri sebagai penerus Orde Baru. Karena, hanya dia yang diyakini bisa memperbaiki keadaan bobrok sekarang ini.

"Kedua capres kita sama-sama mengklaim diri sebagai pengikut Bung Karno. Tetapi ada capres yang mengatakan dirinya penerus Sukarno. Tetapi nada-nadanya akan menghidupkan jaman Orde Baru," paparnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement