Kamis 12 Jun 2014 12:35 WIB

Jokowi Klarifikasi Keterlibatannya di Kasus Korupsi Transjakarta

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Joko Sadewo
  Aksi unjuk rasa menuntut pengusutan keterlibatan Jokowi dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aksi unjuk rasa menuntut pengusutan keterlibatan Jokowi dalam korupsi pengadaan bus TransJakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (1/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden yang diusung PDI Perjuangan-PKB-Nasdem-Hanura-PKPI, Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Kelurahan Sumelap, Kecamatan Taman Sari, Tasikmalaya, Kamis (12/9). Di hadapan para ulama, santri, dan warga, Jokowi mengklarifikasi tuduhan keterlibatan dirinya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bus Transjakarta.

Jokowi menyatakan dirinya proaktif membantu KPK mengungkap kasus proyek senilai Rp 1,5 triliun itu. "Dokumen-dokumen yang ada langsung kami berikan ke KPK," kata Jokowi.

Jokowi menyatakan sudah menindak tegas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono yang kini menjadi tersangka atas kasus tersebut. "Waktu ada berita mengenai Bus Transjakarta, detik itu juga kepala dinasnya langsung dicopot," ujar Jokowi.

Jokowi menolak apabila dirinya disalahkan dalam kasus bus Transjakarta. Sebab menurutnya pengguna anggaran berada di bawah kewenangan kepala dinas. Bukan dirinya. "Kalau saya perintahkan membeli sabun yang wangi, tapi yang datang sabun yang tidak wangi. Nah, yang tidak benar yang mana? Yang nyuruh atau yang beli itu?," tanya Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement