REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau petani yang tersebar di 28 kecamatan di daerah itu, menerapkan pola penanaman jajar legowo untuk meningkatkan produksi pertanian mereka.
"Kami tidak henti-hentinya selalu mengimbau seluruh petani menerapkan jajar legowo pada musim tanamn padi," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Kamis.
Ia mengatakan hingga saat ini, petani Kabupaten Lebak yang sudah menerapkan jajar legowo menggarap sekitar 45 persen dari total 47.400 hektare sawah.
Mereka, katanya, telah mendapatkan manfaat dari penerapan jajar legowo itu, dengan produksi gabah cukup tinggi dibandingkan dengan pola jajar biasa.
Bahkan, katanya, hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi dengan pola jajar legowo melalui ukuran ubinan bisa lima kilogram gabah kering pungut per ubinan.
"Kami yakin jajar legowo bisa meningkatkan produksi pangan," katanya.
Ia mengatakan sebagian besar petani menerapkan jajar legowo dengan pola tanam 2:1 meter persegi.
Pola tanam jajar legowo itu, dapat meningkatkan produksi pangan dua kali lipat dibandingkan dengan pola tanam biasa.
Produksi padi bisa mencapai 6,5 sampai 7,5 ton gabah kering panen (GKP) per hektare dan bisa memberi keuntungan sekitar Rp20 juta per hektare.
Pemerintah daerah terus mengoptimalkan penerapan jajar legowo karena bisa meningkatkan produksi pangan juga pendapatan ekonomi petani.
"Saya kira Lebak selalu surplus setiap musim panenan padi," katanya.
Ia menyebutkan biaya penerapan pola jajar legowo relatif lebih murah dan pemeliharaan tanaman lebih mudah.
Sebelumnya, petani setempat menerapkan penanaman pola lama dan tidak menggunakan jajar legowo. Pengenalan terhadap jajar legowo melalui program pengembangan pengelolaan tanaman terpadu (P3TT) pada 2005.
"Saat ini pengetahuan petani meningkat dengan menerapkan pola tanam legowo itu," ujarnya.
Ia menjelaskan penerapan jajar legowo harus didukung oleh ketersediaan pengairan, pupuk, dan benih yang berkualitas.
Kelebihan jajar legowo itu, kata dia, memudahkan pemeliharaan tanaman dan meningkatkan produktivitas padi antara 12-22 persen.
Sebagian besar petani setempat pada musim tanam 2014, menggunakan benih veriatas Ciherang dan Mikongga, yang dinilai berkualitas baik.
Sejumlah petani di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, mengatakan selama penerapan jajar legowo dipastikan petani meraih keuntungan cukup besar karena produktivitas pangan meningkat.
Saat ini, produksi pangan rata-rata 6,5 ton-7,12 ton GKP per hektare.
"Kami setiap panen bisa memenuhi kebutuhan beras lokal juga memasok gabah keluar daerah setelah melaksanakan jajar legowo itu," kata Samian, petani Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak.