REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah ruas jalan di jalur Cirebon - Bandung saat ini masih mengalami kerusakan. Kondisi itu membuat jumlah penumpang bus menurun.
''Dibanding tahun lalu, kerusakan jalan tahun ini lebih parah,'' ujar sopir bus PO Sahabat jurusan Cirebon-Bandung, Indra (29), Selasa (10/6).
Indra mengatakan, sepinya penumpang sudah dirasakan sejak beberapa waktu lalu. Dari kapasitas bus sekitar 45 tempat duduk, saat ini hanya terisi enam sampai tujuh tempat duduk.
Indra menilai, keengganan masyarakat menggunakan bus disebabkan waktu tempuh bus yang lama. Pasalnya, jalanan rusak memaksa sopir bus melajukan kendaraan secara perlahan.
Indra menyebutkan, waktu tempuh Cirebon-Bandung sekarang paling lama bisa sampai 12 jam. Sedangkan paling cepat tujuh jam.
''Ini yang bikin penumpang kesal sehingga mereka enggan menggunakan bus,'' tutur Indra, saat ditemui di Terminal Harjamukti, Kota Cirebon.
Selain kerusakan jalan, penurunan jumlah penumpang juga disebabkan adanya kereta api (KA). Masyarakat memilih menggunakan KA karena waktu tempuh yang pasti dan lebih cepat.
Sementara itu, Koordinator Daerah Wilayah Cirebon yang juga Sekretaris DPC Organda Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, Karsono, menerangkan, semua kondisi itu menyebabkan 90 persen pengusaha angkutan nyaris tak bisa beroperasi. Sepinya penumpang membuat pengusaha dan awak bus merugi.
Karsono menyebutkan, setoran bus dulu mencapai Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta per hari. Namun saat ini, setoran sebesar itu baru bisa terkumpul dalam waktu dua sampai tiga hari.
''Kerusakan jalan juga menyebabkan bus sering mengalami kerusakan dan harus diperbaiki di bengkel. Pengeluaran jadi bertambah lebih besar,'' tandas Karsono.